Lihat ke Halaman Asli

Langkah Sederhana Siapkan Cadangan Air

Diperbarui: 18 Mei 2016   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Indonesia sendiri termasuk negra yang mengikuti curah hujan tertinggi di dunia. Namun di sejumlah kota, atau daerah sering terjadi banjir ketika musim hujan tiba. Di sisi lain ada sebagian daerah atau kawasan yang mengalami kekeringan. Seandainya curah hujan selama musim hujan ini dapat disimpan dengan baik, resiko tergenang pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau dapat terhindarkan. Ada cara sederhana untuk meningkatkan masalah ini. Salah satunya pembuatan lobang bipori.

Sebutan bipori sebenarnya merujuk pada lubang-lubang di dalam tanah yang berbentuk akibat sejumlah faktor seperti pertumbuhan akar tanaman dan gerakan cacing. Lubang bipori diartikan sebagai suatu metode yang bertujuan meningkatkan daya resap air hujan kedalam tanah. Bentuk lubang ada yang berbentuk silinder yang dibuat vertikal di dalam tanah. Metode ini banyak diminati karena ramah lingkunagan dan pembuatannya sagat mudah.

Banyak manfaat yang di dapati dari pembuatan lubang bipori, diantaranya yaitu meningkatkan daya respon air hujan kedalam tanah, mengbah sampah organik menjadi kompos, serta mendorong aktivitas organisme dalam tanah sehingga memicu tanah menjadi lebih subur.

Dengan aanya peningkatan daya resapan air dalam tanah, genanagan air pada musim hujan dapat dicegah. Disisi lain cara ini juga dapat membantu meningkatkan cadangan air dalam tanah dan kualitas air pun menjadi lebih baik. Kompos terjad akibat tumpukan sampah organik dalam tanah yang diubah oleh cacing rayap. Tanah pun menjadi tanah yang subur berkat kompos.

Metode yang saya kutip ini diciptakan oleh peneliti ITB memang tidak secara langsung dapat menangani banjir. Namun metodeini dapat mengurngi resiko ganangan air pada musim hujan. Sejumlah masyarakkat dan organisasi di berbagai kota tertarik dengan adanya bipori untuk diterapkan. Pembuatan lubang bipori ini diantaranya telah dilakukan di Jakarta, Bandung dan Malang

Langkah-langkan pembuatan lubang bipori ini sebenarnya tergolong sederhana.

  • Pastikan anda sudah menyiaapkan area atau lahan yang menjadi lokasi pembuatan lubang bipori dan peralatannya.
  • Buatlah lubang yang berbentuk silinder di dalam tanah. Garis tengahnya bisa 10-30 cm. Kedalamannya bisa mencapai sekitar 100 cm.
  • Beri jarak antarlubang misalnya, sekitar 50-100 cm
  • Lapisi bagai dalam lubang sengan semen paling tidak sekitar 2 cm. Selain itu anda bisagunakan pipa pralon yang telah dilubangi.
  • Isilah lubang dengan sampah organik, misalnya dengan dedaunan dan sisia tanaman. Anda juga bisa memanfaatkan sampah dapur yang bersifat organik seperti sisa potongan sayur.
  • Sampah organik kerap mengalami penyusutan, untuk itu tambahkan sampah organik di dalamnya. Jangan lupa aduk-aduksampah-sampah organik secara berkala.
  • Periksalah kondisi lubang bipori yang telah anda buat. Pastikan kondisinya selalu baik dan tidak tertimbun tanah atau sampah anorganik.

Lubang bipori ini dapat diterapkan pada halam depan atau belakang rumah. Tidak hanya pada lahan luas saja. Lubang bipori juga dapat dimanfaatkan pada lahan sempit.

Selamat Mencoba

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline