Lihat ke Halaman Asli

Dua Kesalahan dalam Mendidik Anak

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Terkadang sikap orangtua lebih cenderung kepada sikap melakukan kesalahan, baik sengaja atau tidak namun kesalahan itu telah membawa dampak serta akibat kepada terbentuknya kepribadian yang buruk pada diri seorang anak.

Didalam sebuah hadits nabi mengatakan:

Hak anak atas orang tua adalah supaya mengajarkan kepada anaknya menulis, berenang, memanah, dan supaya tidak memberinya rizki, melainkan dengan rizki yang baik (halal) (HR.Baihaqi)

Dari hadits tersebut dapat diketahui bahwa menulis berenang, memanah, tiada lain adalah mendidik anak. Dan kedua memberi rikzi sandang pangan dgn cara yang baik lagi halal.

Renungkanlah, kenapa anak orang sholat, anak kita tidak. Anak orang puasa, anak kita tidak. Anak orang menutup aurat, anak kita tidak. Mungkin kita yang salah, tapi apa salah kita?

Berikut 2 kesalahan dalam mendidik anak.

Pertama, kesalahan dalam mendidik anak, yakni tidak memulainya sejak kecil

Kalau kita ingin anak kita rajin sholat, latihlah sejak kecil. Kalau kita ingin anak perempuan kita menjadi perempuan yang menutup aurat, suruhlah sejak kecil. Tetapi sangat disayangkan banyak orangtua ketika membelikan pakaian untuk anak perempuan mereka bukannya yang menutup aurat tetapi pakaian yang tidak semestinya dipakai oleh wanita islam. Seperti celana levis, baju ketat, u can see, dan pakaian lainnya yang tidak sesuai dengan syari'at islam.

Kalau sekiranya hari ini anak kita tidak sholat, tidak menutup aurat itu semua adalah kesalahan kita dimasa lalu. Oleh sebab itu disiplanlah terhadap anak semenjak kecil tentang sholat, tentang puasa, menutup aurat, dan lain-lain. Semoga disiplin tersebut membuahkan hasil kelak setelah mereka dewasa.

kedua adalah salah dalam memberi nafkah.

"Mencari yang halal saja susah, apalagi mencari yang haram!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline