Lihat ke Halaman Asli

SUTRISNO

sutrisno karangkobar

Solusi Pembelajaran di Era Pandemi dengan Blanded Learning

Diperbarui: 10 November 2020   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang telah melanda 215 negara di dunia, memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan, khususnya sekolah dan perguruan tinggi. 

Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah telah melarang sekolah dan perguruan tinggi untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (konvensional), dan memerintahkan untuk menyelenggarakan pembelajaran secara daring (Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020).

Pandemi ini telah memberikan kita begitu banyak pelajaran, tidak hanya tentang upaya memutuskan rantai penularannya, tetapi dalam keadaan seperti ini pun guru masih tetap harus melaksanakan kewajibanya sebagai pengajar, dimana guru harus memastikan siswa dapat memperoleh informasi/ ilmu pengetahuan untuk diberikan kepada siswa melalui ponsel, PC, dan laptop.

Saat ini, sebagian besar siswa di Indonesia diwajibkan untuk belajar di rumah. Konsekuensi dari penutupan sekolah, diantisipasi oleh para guru dengan pembelajaran daring (dalam jaringan). Pembelajaran dilakukan dari rumah atau lazim disebut belajar dari rumah (BDR)

Fakta di SD Negeri 1 Pagerpelah, siswa kelas 4 mengalami kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran secara BDR. Hasil evaluasi awal dari guru menunjukkan bahwa siswa mulai bosan, siswa terlihat sekadar memenuhi kewajiban mengerjakan tugas-tugas yang telah diprogramkan dan mengandalkan mesin pencari di internet seperti google maupun youtube untuk membantu menyelesaikan tugas. Blended Learning menjadi solusi yang dapat dilakukan guru dalam mengatasi pembelajaran di era Pandemi.

Apa itu blanded learning? Model Blended Learning adalah pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap-muka dan secara virtual.

Menurut Semler (2005) "Blended learning combines the best aspects of online learning, structured face-to-face activities, and real world practice. Online learning systems, classroom training, and on-the-job experience have major drawbacks by themselves. The blended learning approach uses the strengths of each to counter the others' weaknesses."

Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.

Joliffe, Ritter, & Stevens, (2001) menjelaskan bahwa penyajian Blended Learning dapat dilakukan dengan pada awalnya guru melaksanakan pembelajaran tatap muka (face to face), dilanjutkan penugasan on- line untuk di kerjakan di rumah secara mingguan disertai dengan komunikasi atau konsultasi secara online jika siswa mmemerlukan, dan diakhiri dengan evaluasi tatap muka atau ujian tulis di kelas. Dengan penyajian seperti ini, siswa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan diri serta bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Sajian ini tentu bukan harga mati, Guru SD dapat memodifikasi model penyajian ini sesuai dengan kondisi siswa, lingkungan, belajar, dan sarana dan prasarana yang ada.

Kerres and De Witt, (2003) menyarankan agar dalam menyususn perencanaan dengan blended learning, guru perlu mempeperhatikan 3 hal, yaitu isi (conten), interaksi antara siswa- guru (communication), dan penciptaan kondisi mental dalam rangka membantu memetakan posisi siswa dalam kelas (construction). Dalam merencanakan pembelajaran guru perlu memikirkan tentang isi atau materi apa yang akan diajarkan sesuai dengan kurikulum, komunikasi seperti apa yang akan dibangun dalam pembelajaran dan penciptaan kondisi mental seperti apa agar masing-masing pihak (guru-siswa) dapat berinteraksi di dalam pembelajaran.

Blended Learning menjadi solusi pembelajaran di era pandemi yang membatasi interaksi guru dengan siswa. Dalam pembelajaran ini, selain siswa belajar di kelas seperti biasa,  siswa juga dapat belajar secara daring untuk mencari sumber belajar dan informasi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Saya merekomendasikan kepada rekan guru di manapun berada untuk mencoba menerapkan model pembelajaran ini. Semoga pandemi ini cepat berlalu dan kita bisa melakukan aktifitas normal kembali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline