Lihat ke Halaman Asli

Tommy Soeharto Sebut Mobnas sebagai Modal Bohong Nasional

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu, Tommy Soeharto pernah mendapat banyak kritik setelah ayah kandungnya, Soeharto, lengser dari jabatan Presiden RI oleh gerakan reformasi 1998, Maklum saja, kala itu masyarakat sedang euforia menyambut datangnya kebebasan berdemokrasi. Sekarang, setelam lama tidak muncul di hadapan publik, Tommy Soeharto mulai tampil menjadi tukang kritik. Dinamika politik pasca Pilpres 2014 sering ditanggapi Tommy Soeharto melalui media sosial twitter @TommySoeharto62. Polemik mobil nasional (Mobnas) yang kini sedang hangat, juga tak luput dari perhatian Tommy Soeharto.  Apa komentar Tommy Soeharto terhadap Mobnas tersebut? Ketika menanggapi polemik mobil nasional (Mobnas) melalui media sosial twitter @TommySoeharto62, Tommy Soeharto rupanya sengaja membuat akronim sendiri bergaya plesetan. Bagi Tommy, Mobnas bukan akronim dari Mobil Nasional, tapi merupakan kepanjangan dari "Modal Bohong Nasional". Seperti ini salah satu isi tweet Tommy Soeharto:

Dalam akun twitternya, Tommy juga mempertanykan mengenai badan usaha pengelola mobnas yang dianggapnya dibuat mendadak. Bahkan, Tommy menyebut PT DI sebagai singkatan dari PT Dadakan Indomobil-mobilan, Sedang alamtanya yang belum jelas disebut Tommy sebagai alamat palsu. Seperti ini isi tweet Tommy Soeharto:

Melalui media sosial twitter @TommySoeharto62, Tommy Soeharto juga menyinggung soal mobil EsEmKa.  Menurut Tommy Soeharto, mobnas Timor yang pernah dia kembangkan ketika ayahnya masih berkuasa, dinilai lebih jelas ketimbang EsEmKa. "Timor Masih Ada karena PAMOR. EsEmKa mana?" papar Tommy melalui twitter.

Namun, dalam twitternta, Tommy Soeharto mengajak pengikutnya agar tak perlu membahas polemik Mobnas lagi karena proyek itu dianggap sebagai balas jasa politik dan bukan bagian dari upaya inovasi teknologi.

[ SUTRISNO BUDIHARTO ]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline