Lihat ke Halaman Asli

Festival Lagu Populer Indonesia '86, Rekam Jejak Musik Indonesia Era 80-an

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bagi Anda yang mengalami masa "kejayaaan" diera 80-an, pasti ingat dengan lagu "Seandainya Selalu Satu" yang dibawakan dengan sangat baik oleh Harvey Malaiholo. Tembang yang mewakili Indonesia ke ajang festival lagu dunia di Tokyo dan berhasil menyabet gelar juara itu disajikan dalam album bertitel "12 Terbaik Festival Lagu Populer Indonesia '86". Perusahaan rekaman Billboard Indonesia dipercaya menggarap album berdurasi hampir satu jam ini. Keduabelas lagu yang dibawakan oleh 12 penyanyi berbakat, yang akhir karirnya menjadi bintang diblantika musik Indonesia, itu bisa dikatakan menjadi sebuah album "masterpiece" bagi perjalanan karir menyanyi ke-12 pendatang baru, yakni Yopie Latul, Imaniar, Harvey Malaiholo, Dian Mayasari, Dewi Yull, Neno Warisman, Gito Rollies, Purnomo, Endang S Taurina, Euis Darliah dan Andi Merriam Matalatta. Diberi kesempatan terbaik, Billboard Indonesia tentu tidak main-main. Band pengiring dan penataan musik diserahkan kepada sejumlah musisi seperti Elfa Secioria, Jimmie Manopo, Chandra Darusman, R. Toni Suwandi, Widya Kristanti, Idris Sardi, dan Dodo Zakaria. Maka, tidak mengherankan hampir semua komposisi dari lagu menjadi sangat indah dan megah, layaknya sebuah orkes orchestra. Lagu yang biasa-biasa aja, dengan penataan musik orang-orang ternama itu akan menjadi terdengar berbeda. Album dibuka oleh tembang "Ayun Langkahmu" karya Hentriesa, Elfa Secioria, dan Wieke Gur dibawakan Yopie Latul dengan sempurna. Lagu berisi pesan yang menyemangati individu untuk maju didendangkan dengan balutan irama nge-pop dan easy listening.Dengan alunan mayoritas via alat tiup saksophone menjadikan lagu ini memiliki karakter yang kuat sebagai lagu mars. Tembang "Bunga-Bunga Cinta" karya Minggus Tahitu, dan Diana Nasution dibawakan secara duet oleh Imaniar dengan Melky Goeslaw dengan baik. Kekompakan mereka saat menyanyi, kombinasi suara seirama dengan alunan musik yang variatif menjadikan lagu ini sangat enak didengar. Meski lagunya sangat sederhana dan dengan syair pendek, kemampuan mereka mengolah vokal akhirnya menjadi kekuatan yang menonjol. Lagu Andalan dalan tembangi ini, "Seandainya Selalu Satu" karya Elfa Secioria dan Wieke Gur yang dibawakan oleh Harvey Malaiholo yang menyabet juara satu untuk penyanyi terbaik di ajang festival lagu di Tokyo, Jepang dinyanyikan dengan sangat sempurna oleh Harvey. Diawali dengan intro yang "manis" plus backing vokal yang lembut. Suara Harvey yang "empuk" diiringi dengan alunan piano dengan kombinasi suara yang variatif dari nada rendah-ketinggi, menjadikan lagu ini tampak megah dalam hal komposisi . Penyayi Dian Mayasari membawakan tembang "Kelinci Putih" dengan karakter vokal tipis namun merdu. Tidak hanya itu, kemampuan Dian mengolah vokal rendah dan tinggi menjadi karakter yang unik penyanyi ini. Sementara, Dewi Yull dan Purnomo Sikas yang membawakan "Karena Engkau" secara slow. Tembang "Getar Asmara" dinyanyikan Neno Warisman secara baik. Dengan ciri khas vokal yang bening dan dengan pengaturan napas yang bagus, Neno Warisman memang layak diacungi jempol. Bisa disimak, bagaimana dia membawakan bait lagu yang panjang dalam satu napas dan tetap stabil. Semua lagu dalam album ini dibawakan dengan karakter suara penyanyi yang berbeda-beda, misalkan Gito Rollies dengan suara "parau" tapi merdu pada tembang "Berbagi Kasih", kemudian Vonny Sumlang dalam "Menanti" yang sangat Jazzy. Lalu Euis Darliah yang sedikit nge-rock, dan Andi Merriam Matalatta yang sangat Ngepop. Namun, satu tembang yang kurang pas dengan karakter penyanyinya adalah "Semoga Abadi" yang dibawakan Endang S Taurina. Tidak bisa dipungkiri, kesuksesan seorang penyanyi juga sangat tergantung dari penataan musik yang baik. Syair lagu yang biasa, vokal yang pas-pasan, dengan "campurtangan" penata musik, maka lagu akan menjadi sangat berbobot. Inilah yang bisa disimak dalam album ini. Sekalipun demikian, pelajaran yang bisa diambil dari keberadaan album ini adalah kreativitas dan semangat musisi serta penyanyi yang sangat tinggi dalam berkarya. Niat perusahaan rekaman, dalam hal ini Billboard Indonesia, juga layak diapresiasi dalam "membundel" lagu-lagu Indonesia bermutu dan layak untuk dikenang. Salam Musik Indonesia [SR Lysthano - lysthano@yahoo.co.uk - /Image:Billboard Indonesia] Track List 1. AYUN LANGKAHMU Hentriesa, Elfa Secioria, Wieke Gur Yopie Latul 2. BUNGA-BUNGA CINTA Minggus Tahitu & Diana Nasution Imaniar & Melky Goeslaw 3. SEANDAINYA SELALU SATU Elfa Secioria & Wieke Gur Harvey Malaiholo 4. KELINCI PUTIH Alfred Matulapelwa Dian Mayasari 5. KARENA ENGKAU Alfred Matulapelwa & Anton Issoedibyo Purnomo Sikas & Dewi Yull 6. GETAR ASMARA Fifi Embut & Tb. Rudi F. Neno Warisman 7. BERBAGI KASIH Anton Issoedibyo & Bill Aribowo Gito Rollies & Geronimo 8. DEMI ANAK CUCU Dotty Nugroho B & Anton Issoedibyo Imaniar &Purnomo Sikas 9. SEMOGA ABADI Toni P. Sianipar Endang S. Taurina 10. GUSTI Ria Prawiro Euis Darliah 11. MENANTI Irianti Erningpradja Vonny Sumlang 12. O LA LA Anton Issoedibyo & Dharma Oratmangun Andi Meriem Mattalatta & Geronimo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline