Lihat ke Halaman Asli

Sutomo Paguci

TERVERIFIKASI

Advokat

Aturan #5 Hipotermia Mengancam, Badan Harus Selalu Kering

Diperbarui: 9 Juli 2022   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pakai mantel/payung saat hujan (Dokumentasi Pribadi)

Tulisan ini merupakan seri aturan dasar saat berkegiatan di luar ruang (outdoor), khususnya mendaki gunung, berkemah, dan lainnya. Sengaja ditayangkan acak dengan beberapa pertimbangan.

Ironisnya, aturan dasar tersebut sering kali dilanggar, seolah membenarkan stereotip "aturan untuk dilanggar." Efeknya bisa fatal.

Sebagaimana diketahui, batas normal suhu tubuh manusia antara 36,5-37,5 derajat Celcius. Hipotermia terjadi manakala subu tubuh turun di bawah 35 derajat Celcius.

Berdasarkan statistik kematian di gunung umumnya disebabkan hipotermia. Tak boleh dianggap remeh. Lebih celaka lagi bila gejala hipotermia dianggap kesurupan karena rendahnya literasi.

Badan akan memberi sinyal awal hipotermia berupa mengigil hebat untuk menghasilkan panas tubuh.

Bersamaan dengan itu, otak akan memerintahkan jaringan lemak di bawah kulit untuk menghasilkan panas tubuh. Bila gagal, akan ada sensasi rasa panas, sehingga korban akan buka baju karena merasa gerah.

Karena itu, sebaiknya jadi prosedur standar untuk menanyai pendaki gunung yang tiba-tiba buka baju saat cuaca dingin, siapa tahu itu tahapan hipotermia yang mengancam nyawa.

Dalam tahapan berikutnya otak orang yang terkena hipotermia akan mulai gagal berfungsi normal. Mulai bicara menceracau. Atau berjalan tanpa kesadaran normal. Ingat, itu bukan kesurupan!

Tanpa pertolongan, korban akan segera hilang kesadaran alias pingsan atau malah lebih dulu masuk jurang atau kawah gunung sebelum otaknya menyadari.

Pertolongan pertama korban hipotermia, dengan mengeringkan badannya, mengganti pakaian basah, dan memberi minuman hangat yang manis untuk menghasilkan energi dengan cepat untuk sumber panas tubuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline