TRIARGA merupakan tiga buah gunung ikon Minangkabau yaitu gn Marapi 2.891 mdpl, gn Singgalang 2.877 mdpl dan gn Tandikat 2.438 mdpl. Lebih lengkapnya sila baca: Mengenal Triarga, Tiga Gunung Penyangga Langit Minangkabau.
Konsep pendakian "Lintas Triarga" berarti pendakian melintasi ketiga gunung tersebut non-stop secara berurutan mengikuti jalur yang ditentukan.
Pendakian tiap gunung dilakukan pada satu sisi gunung ke sisi gunung berikutnya. Dengan kata lain, pendaki naik dan turun gunung melalui jalur yang berbeda, bukan melalui jalur atau sisi yang sama.
Seperti dilakukan oleh penulis dan dua orang rekan pendaki lainnya, yaitu Hendri Agustin (Jakarta), konseptor/koordinator, dan Deryanto Limanjaya (Jakarta), mendaki lintas Triarga non-stop selama 6 hari 5 malam, Selasa-Minggu (14-19 Juni 2022).
Setiap lintasan antar gunung melalui nagari atau jorong (setingkat dusun). Di sini para pendaki melakukan eksplorasi alam, sosial, budaya, adat istiadat, termasuk kuliner, dari tiap daerah yang dilewati.
Sebelum rangkaian pendakian dilakukan, para pendaki menginap semalam di Nagari Tuo Pariangan, sebagai salah satu destinasi wisata dunia yang ditetapkan sebagai "Desa Terindah di Dunia" oleh Budget Travel Magazine (budgettravel.com) pada 2012 lalu.
Pendakian dimulai hari Selasa 14 Juni 2022, dari sisi selatan gn Marapi via jalur Tungku Tigo, menuju Taman Edelweiss. Terus ke Puncak Garuda, sebagai puncak sejati gn Marapi 2.891 mdpl. Berbalik melewati puncak Merpati 2.774 mdpl. Dan turun melalui jalur Kotobaru.
Di gn Marapi, kami berkemah dua malam, yakni semalam di Taman Edelweiss, sebelum keesokan harinya melanjutkan ke puncak Garuda 2.891 mdpl, dan, malam kedua berkemah di camping ground cadas.