Lihat ke Halaman Asli

Sutomo Paguci

TERVERIFIKASI

Advokat

Prinsip Seorang "Independent Hiker"

Diperbarui: 15 Februari 2021   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/Dokpri

Berikut ini adalah prinsip-prinsip seorang independent hiker yang saya terapkan dalam berkegiatan luar ruang (outdoor) selama ini.

Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya berjudul "Mengenal Konsep Independent Hiking, Cara Aman Mendaki Gunung." Dalam tulisan ini sudah diuraikan apa itu konsep "independent hiking" dan "independent hiker".

Sementara itu, mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "prinsip" di sini berarti asas atau dasar kebenaran yang menjadi pedoman berpikir dan bertindak seorang independent hiker.

Setiap pikiran dan tindakan seorang independent hiker saat berkegiatan luar ruang adalah cerminan dari pribadi yang bebas dan merdeka, tidak terikat pada apapun dalam batas seminimal mungkin.

Mengapa disebut "seminimal mungkin" adalah karena sekalipun berkegiatan di hutan sudah barang tentu tetap tidak akan bisa 100% independen semaunya, pasti tetap terikat pada hukum alam, norma sosial, dan hukum negara.

Prinsip-prinsip tersebut menjadi "kompas moral" yang dipertahankan dengan kesadaran sendiri. Sebab, sekali saja prinsip tersebut dilanggar, maka kemandirian akan terganggu, sehingga "kadar karat" seorang independent hiker akan berkurang.

Dengan kata lain, seorang independent hiker berusaha menghindari pikiran dan tindakan serta interaksi sosial yang dapat mengganggu prinsip seorang independent hiker. Jadi, seminimal mungkin kadar ketergantungan pada pihak lain.

Pertama, seorang independent hiker senantiasa melakukan kegiatan luar ruang atau hiking mendaki gunung dan lain-lain secara mandiri, artinya, seorang independent hiker membawa lengkap peralatan dan logistik sendiri, mandiri melakukan riset untuk mengetahui jalur yang akan ditempuh, mandiri mengetahui dasar-dasar survival, dan mandiri melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).

Saat hiking naik gunung, di dalam tas seorang independent hiker lengkap tersedia semua logistik dan peralatan yang dibutuhkan, mulai dari tenda atau tarp tent atau setidaknya flysheet, peralatan masak/makan (kompor, gas, korek, nesting/trangia, sendok, cangkir, dan piring), pakaian ganti, kantong tidur (sleeping bag), jaket, matras, sarung tangan, kaos kaki, peralasan elektronik, P3K, peralatan kebersihan, dan peralatan penunjang lainnya (golok, tongkat, ember, mantel, masker, tali, dll).

Semua itu dibawa sendiri di punggungnya, tidak diserahkan sebagian atau seluruhnya pada pendaki lain, sekalipun satu group.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline