Lihat ke Halaman Asli

Sutomo Paguci

TERVERIFIKASI

Advokat

Review Dua Tahun Berpetualang Bersama Tenda Merapi Mountain Moonlight 1

Diperbarui: 29 Agustus 2021   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di puncak hutan mati gunung Talang (Dokumentasi Pribadi)

Penulis membeli tenda brand lokal ini berkat ulasan reviewer sebelumnya. Karena itu, sebagai ucapan terima kasih pada reviewer sebelumnya dan kepada pencipta dan pemilik brand Merapi Mountain, Hendri Agustin dan Tejasari, izinkanlah penulis mereview tenda ini. 

Tenda ini penulis beli sendiri melalui website resminya seharga Rp910.000 (belum masuk ongkos kirim) tahun 2015 lalu. Karena itu, sudah barang tentu ulasan dalam review ini bersifat independen, tidak ada intervensi dari siapapun, termasuk Merapi Mountain.

Di cadas gunung Talang (dokpri)

Di cadas gunung Talang (dokpri)

Langsung saja ya. Apa yang membuat penulis tertarik membeli tenda ini, adalah karena sesuai dengan kebutuhan saat mendaki gunung atau kemping secara solo, selain desainnya yang fungsional, ganteng dan terlihat premium.

Baca juga: Review Tenda Merapi Mountain Half Moon 2 UV Setelah Pemakaian 4 Tahun

Saat tenda ini berdiri di kerumunan tenda lain, ia akan terlihat mencolok dan memancing orang yang belum tahu untuk mendekat dan bertanya. Mungkin orang yang melihatnya merasa terkesan, unik, sebab ada tenda cantik kecil buat satu orang. Jarang ada tenda begini.

Dengan ukuran lantai atau ruang huni selebar 70 cm bagian kaki dan 90 cm bagian kepala, 210 cm panjang, dan teras selebar 50 cm, artinya, tenda ini memang dirancang khusus untuk satu orang penghuni saja. Jika dipaksa diisi dua orang akan sempit sekali, paling tidurnya miring.

Satu orang di dalamnya terasa sangat nyaman dan leluasa, baik di saat cuaca terik maupun saat hujan lebat. Teras dengan panjang 210 cm dan lebar 50 cm sangat enak buat memasak disaat hujan. Saat cuaca terik, flysheet (lapisan luar/atap) depan/pintu bisa dibuka dan direntangkan memanjang model belalai gajah seperti foto di bawah ini.

Di shelter 3 gunung Kerinci (dokpri)

Waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan tenda ini terbilang cepat, jika sudah terbiasa rasanya tak sampai 10 menit: rentangkan dua frame, bentangkan bagian inner (lapisan dalam), masukkan dua ujung frame di keempat lubang inner, teggakkan kedua frame dengan posisi menyilang, lalu pasang klip/cantelan inner ke frame. Bagian inner sudah berdiri. Susul pasang alas tenda (foot print). Lalu pasak keempat sudut tenda. Setelahnya, pasang flysheet. Selesai.

Tips mendirikan tenda ini disaat hujan: pertama-tama rentangkan frame. Setelah itu, dengan cepat, bentangkan bagian inner, yang langsung di atasnya ditutup oleh bagian outer/flysheet, baru disusul pasang framenya. Demikian seterusnya. Intinya, cara ini untuk menghindari bagian inner basah kuyup oleh hujan.

Mengintip ke danau atas, danau di bawah dan danau Talang dari dalam tenda (dokpri)

Tenda ini rata-rata penulis pakai antara satu sampai dua kali sebulan, selama dua tahun nonstop, naik berbagai gunung di Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Ukuran packing yang ringkas 35 x 16 x 16 cm membuat tenda ini gampang saja dimasukkan secara tegak atau melintang di dalam tas carrier atau daypack. Kebetulan sering mendaki solo, jadilah tenda ini paling sering penulis bawa.

Dari segi berat total sekitar 1,9 kg (termasuk dengan foot print), tenda ini tidak begitu cocok dikategorikan sebagai tenda ultralight. Namun juga tidak terlalu berat. Karena ringkas packing dan mendirikannya, maka tenda ini menjadi favorit penulis saat mendaki solo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline