Lihat ke Halaman Asli

Sutomo Paguci

TERVERIFIKASI

Advokat

Menonton Tarian Awan di Cadas Gunung Singgalang

Diperbarui: 30 Agustus 2017   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puncak gunung Marapi berselimut awan dilihat dari Cadas gunung Singgalang (Dokumentasi Pribadi)

Melepas pandang dari ketinggian 2.750 mdpl di Cadas gunung Singgalang terhampar pemandangan lembah luas mulai dari kota Padang Panjang hingga Bukittinggi. Pada malam hari pemandangan lembah memanjang bak gemerlap kapal Titanic mengarungi lautan lepas.

Cadas merupakan area tanjakan gunung Singgalang mulai dari ketinggian sekitar 2.650 s/d 2.750 mdpl, di jalur pendakian Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat. Satu-satunya area terbuka di jalur ini. 

Awan menari-nari mengelilingi gunung Marapi (dokpri)

Tarian awan yang memukau (dokpri)

Pagi itu, Minggu (27/8/2017), suasana Cadas nampak berkabut tipis. Pemandangan di bawah diliputi awan berlapis-lapis, membentuk formasi, bergulung, timbul tenggelam, bak tarian alam. Nun di kejauhan nampak menyembul puncak gunung Marapi berselimut awan gemawan.

Tak lama berselang awan-awan itu tiba-tiba menghilang. Pemandangan jadi bablas terang benerang. Angin dingin berhembus pelan. Kini saatnya mengabadikan pemandangan dengan kamera telepon genggam.

Angin menghalau kabut, nampak area camp ground di bawah (dokpri)

Hutan di Cadas. Di kejauhan nampak samar kota Bukittinggi (dokpri)

Saat mendaki Singgalang, sesampai di Cadas ini, tenaga biasanya sudah terkuras. Maklumlah hampir seharian treking menyusuri tanjakan demi tanjakan ekstrim mulai dari tower RCTI-TVRI. Jika naik pukul 9 pagi maka sampai di Cadas sekitar pukul 15. Menyenangkan banyak beristirahat duduk-duduk di sini.

Begitupun saat turun di pagi hari (atau siang), saat cuaca di Cadas tidak hujan, maka duduk-duduk nyantai di sini terasa sangat mengasyikan. Menikmati saat-saat akhir di gunung ini, melihat pemandangan lepas, awan dan angin gunung. Sinyal hp cukup kuat membuat makin betah duduk berlama-lama berselancar internet sebelum turun (atau naik ke Telaga Dewi).

Formasi awan terus berubah (dokpri)

Puncak gunung Marapi nampak sebesar telur itik! (dokpri)

Saat naik (atau turun), sesampai di pertengahan Cadas, akan terlihat tugu memorabilia Galapagos bercat kuning untuk mengenang dua orang pendaki yang hilang di gunung ini, tahun 1988. Sebetulnya ada satu lagi pendaki lokal yang hilang di sini. Jadi total ada tiga orang pendaki yang hilang dan belum diketemukan jasadnya hingga saat ini.

Tugu memorabilia Sispala Galapagos (dokpri)

Memorabilia Galapagos di Cadas gunung Singgalang (dokpri)

Di area paling bawah dari Cadas ada bagian datar. Cukuplah untuk mendirikan sekitar lima buah tenda ukuran besar. Di sore hari (atau malam) para pendaki biasa mulai berkemah di sini. Areanya datar, ada sumber air dan terlindung dari terpaan badai menjadikan tempat ini pas buat mendirikan tenda.(*)

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

SUTOMO PAGUCI

Artikel Terkait:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline