Lihat ke Halaman Asli

Sutomo Paguci

TERVERIFIKASI

Advokat

Pemandangan Spektakuler di Puncak Gunung Talang

Diperbarui: 13 Januari 2020   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemandangan dari sisi Selatan puncak (dokpri)

Ini subjektif. Menurut saya, pemandangan dari puncak gunung Talang lebih superior dan spektakuler dibandingkan Gunung Rinjani atau gunung apa pun di Indonesia. Sangat mungkin beda orang, beda pula penilaiannya.

Saat cuaca cerah, seperti hari Minggu (9/10/2016) pagi, pemandangan di sekeliling puncak Gunung Talang benar-benar memukau. Jarang-jarang saya mendapat cuaca sesempurna ini. Sering kali saat mendaki Gunung Talang dapat hujan, kabut, atau kabut asap.

Pemandangan dari tanjakan pertama (dokpri)

Dokumentasi Pribadi

Camp ground terakhir sebelum muncak adalah sebuah pelataran luas, yang disebut "cadas" oleh para pendaki. Dari sini jika mau ke puncak berjalanlah ke arah barat. Beberapa saat kemudian akan langsung ketemu tanjakan pertama. Tanjakan pertama ini sangat terjal. Kemiringannya sekitar 80 derajat atau nyaris tegak lurus. Sangat bahaya. Harus ekstra hati-hati.

Tanjakan pertama saat muncak. Di bawah nampak area pelataran (dokpri)

Tanjakan pertama yang sangat terjal (dokpri)

Pemandangan di tanjakan pertama (dokpri)

Di tanjakan pertama (dokpri)

Di tanjakan pertama saat muncak, para pendaki akan disuguhi pemandangan tiga danau sekaligus: Danau Kembar (Danau di atas dan di bawah) dan Danau Talang. Di kejauhan tampak pula Gunung Kerinci.

Sampai di hutan mati, setelah tanjakan pertama tadi, pemandangan tiga danau makin jelas. Di sini tampak pula pemandangan berlapis-lapis gunung: Gunung Kerinci, Marapi, Singgalang-Tandikek, Sago dan berlapis bukit barisan. Kelihatan pula Danau Singkarak di kejauhan.

Pemandangan di hutan mati (dokpri)

Pemandangan dari hutan mati (dokpri)

Hutan mati (dokpri)

Hutan mati adalah pohon-pohon cantigi yang mati akibat letusan Gunung Talang tahun 2004 dan 2007 lalu. Hutan mati ini mirip di Gunung Papandayan. Keseluruhannya tampak eksotis seperti sebuah instalasi seni.

Setelah hutan mati akan melewati "jembatan siratalmustaqim", berupa punggungan kecil dengan jurang di sebelah kanan, yang mendesis mengeluarkan asap belerang. Setelahnya akan sampai di area puncak tertinggi sekitar 2.600 mdpl, setelah melewati dua bukit lagi.

Dokumentasi Pribadi

View dari hutan mati: gunung Marapi, Singgalang-Tandikek, dan Sago. Nampak pula Danau Singkarak (dokpri)

Pemandangan di area puncak (dokpri)

Di sebelah kanan area puncak tertinggi, arah selatan, pemandangan tiga danau terlihat lebih jelas dan lebih dekat. Gunung Kerinci juga tampak di kejauhan. Sementara di area kiri puncak, arah utara, tampak pemandangan Kota Solok, Danau Singkarak, Gunung Marapi, Singgalang-Tandikek, dan Sago.

Pemandangan dari area puncak (dokpri)

Pemandangan dari area puncak (dokpri)

Untuk mencapai pelataran, tempat kemping terakhir sebelum muncak, hanya butuh waktu sekitar 3-4 jam dari titik awal pendakian di Air Batumbuk, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Turunnya butuh waktu sekitar 2-3 jam. Panduan jalur pendakian gunung Talang melalui Air Batumbuk dapat dibaca di tautan ini.(*)

Pemandangan dari area puncak (dokpri)

Pemandangan dari area puncak sisi Utara (dokpri)

Pemandangan sisi Utara puncak (dokpri)

Pemandangan puncak 2.600 mdpl (dokpri)

Dokumentasi Pribadi

Plakat di area puncak (dokpri)

Beberapa titik di area puncak diukur dengan aplikasi GPS (dokpri)

SUTOMO PAGUCI
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline