Lihat ke Halaman Asli

Sutomo Paguci

TERVERIFIKASI

Advokat

Yuk Cari Benang Merahnya

Diperbarui: 7 Oktober 2015   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bukankah ganjil, gembar-gembor berita seputar PHK karyawan, yang katanya sudah ribuan jumlahnya, yang disebut akibat krisis ekonomi (dollar menguat), lalu berita ini dibagikan ke mana-mana?

Ganjilnya itu, terutama, karena tidak gampang PHK karyawan, apalagi PHK ribuan karyawan sekaligus. Prosedurnya ribet. Yang biasa urus kasus PHK pasti tahu hal ini.

Bukankah ganjil, pabrikasi opini kabut asap supaya ditetapkan jadi bencana nasional, sehingga menjadi tanggung jawab Jokowi?

Ganjilnya itu, terutama, karena dalam era otonomi daerah, tanggung jawab mengatasi bencana lokal ada di pemerintah daerah dan BPBD setempat, bukan di pemerintah pusat. Kecuali, bila suatu bencana alam ditetapkan statusnya menjadi bencana nasional.

Supaya suatu bencana alam dapat ditetapkan statusnya jadi bencana nasional, maka wajib memenuhi syarat: besarnya jumlah korban jiwa, kerugian harta-benda, kerusakan infrastruktur, yang meluas, sehingga daerah tak mampu lagi menjalankan fungsinya untuk mengatasi bencana tsb (baca Pasal 7 UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana).

Lah, kabut asap ini bukan bencana alam alami, melainkan ulah manusia, ulah para pembakar lahan dan hutan. Kok mau dibebankan pada Jokowi tanggung jawabnya, terus bagaimana dengan para pembakar dan pemerintah daerah? Katanya otonomi daerah.

Bukankah ganjil, Gubernur BI "dikepret" dahulu baru rupiah meroket terhadap dollar? Apakah kebetulan? Lalu ngapain Gubernur BI kritik-kritik pemerintah secara terbuka terkait rencana turunkan harga BBM?

Di mana Gubernur BI berdiri, apakah sebagai oposan bersama Prabowo Subianto dengan KMP-nya? Jika iya, nah, kamu ketahuan pacaran lagi sama yang lain..dst.

Bukankah ganjil, isu-isu bombastis serang pemerintah timbul-tenggelam, terutama setelah ditelusuri kebenarannya? Sekarang ada isu PHK massal ribuan buruh akibat dollar menguat. Dulu, ada isu beras plastik, namun setelah dicek ternyata isapan jempol.

Lalu,

Bukankah ganjil, serbuan banyak sekali situs abal-abal enggak jelas dengan bahasa sama: menjelek-jelekan Jokowi. Yang mau tahu daftar situs enggak jelas tsb sila berkunjung ke akun-akun medsos pendukung Prabowo, merekalah yang suka menyebarkan berita intrik palsu pelintiran begitu.

Apa benang merah dari semua ini? Mungkin di benak Anda sudah tersusun narasinya. Yuk kita bikin rame.

SUTOMO PAGUCI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline