Lihat ke Halaman Asli

Sutomo Paguci

TERVERIFIKASI

Advokat

Identitas Asli Jilbab Hitam Terkuak!

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1384844121659382193

[caption id="attachment_302867" align="aligncenter" width="599" caption="Sumber: rimanews.com"][/caption] Identitas akun anonim Jilbab Hitam, di Kompasiana, yang menulis artikel "Tempo dan KataData Memeras Bank Mandiri dalam Kasus SKK Migas?" akhirnya terkuak. Adalah Lin Che Wei, pendiri KataData, yang mengungkap siapa Jilbab Hitam. Di akun Twitter-nya (@linchewei1) Lin Che Wei mengungkap hubungan akun Jilbab Hitam dan IDEA Group Indonesia. Ulin Yusron, eks jurnalis Berita Satu, di Twitternya (@ulinyusron), juga mengungkap siapa sebenarnya Jilbab Hitam. Identitas Jilbab Hitam makin terkuak setelah rilis klarifikasi IDEA Group tersebar di dunia maya. Klarifikasi IDEA Group itu ditandatangani oleh Neneng Herbawati sebagai Partner & Director IDEA Group. Dalam klarifikasi tersebut dinyatakan bahwa IDEA Group telah menemui Indro Bagus Satrio Utomo dan Indro Bagus telah mengaku sebagai penulis Jilbab Hitam. [caption id="attachment_278916" align="aligncenter" width="300" caption="Klarifikasi IDEA Group (Sumber: Internet/@ulinyusron)"]

1384826496457725887

[/caption] Namun tulisan itu diakui Indro Bagus sebagai kegiatan pribadi, ditulis setelah yang bersangkutan keluar dari IDEA Group, sehingga tidak ada kaitannya dengan IDEA Group. Bagus sendiri merupakan karyawan IDEA Group sampai Juli 2013. Sejak Agustus 2013 Indro Bagus bukan lagi karyawan IDEA Group. Indro Bagus Satrio Utomo juga merupakan  ekswartawan Detik.com, yang pernah disebut memeras PT. Krakatau Steel saat penawaran perdana saham (initial public offering/IPO), sehingga berujung pengunduran diri yang bersangkutan dari Detik.com. Kasus ini mencuat November 2010 lalu. Saat itu diketahui beberapa wartawan, termasuk Indro Bagus Satrio Utomo, meminta jatah 1.500 lot saham atau setara Rp637 juta. Tak hanya itu, wartawan juga disebut meminta uang Rp400 juta saat penawaran saham perdana PT. Krakatau Steel tersebut (sumber di sini). (Sutomo Paguci) Tulisan terkait:



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline