Lihat ke Halaman Asli

Sutomo Paguci

TERVERIFIKASI

Advokat

Menyoal Iklan Ucapan Mahfud dan Din

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari ini televisi di rumah kita disuguhi jeda iklan ucapan Selamat Idul Fitri 1433 H dari para tokoh politik, Ormas dan BUMN. Dua diantara yang menarik disorot adalah iklan Mahfud MD dan Din Syamsudin.

Saya sebut iklan Mahfud dan Din Syamsudin dengan alasan karena penonjolan iklan tersebut memang pada sosok si bintang iklan ybs. Bukan lembaganya--Mahkamah Konstitusi dan Ormas Muhammadiyah. Pasalnya, Mahkamah Konstitusi hanya muncul sedikit pas iklannya mau lenyap. Sama dengan tulisan 'Muhammadiyah' muncul terakhir pas iklannya mau habis.

Berhubung ada sedikit anasir institusi di dalam iklan bersangkutan, maka dana iklannya diduga kuat berasal dari duit institusi. Mahfud menggunakan duit MK dan Din Syamsudin menggunakan kas Muhammadiyah (baca: duit umat).

Terus terang feeling saya yang cukup politis agak terganggu dengan iklan tersebut. Maklum saja, kita sama tahu bahwa kedua tokoh itu sudah digadang-gadang bakal jadi calon presiden atau wakil presiden pemilu tahun 2014 mendatang.

Karena itu, untuk para tokoh yang (berniat) akan mencalonkan diri dalam kontestasi pemilu presiden tahun 2014 mendatang, alangkah lebih baiknya tidak muncul diiklan institusi dengan penonjolan diri ybs. Karena potensial dipersepsi publik sebagai iklan politik.

Kalau ngebet mau iklan jajakan citra diri juga, ya, pakai duit pribadi. Jangan pakai duit institusi publik. Proporsionalitas ini penting. Sebab, jika niatnya memang untuk menjajakan diri dengan pakai duit lembaga publik, maka secara hukum sudah dapat dikualifisir sebagai apa yang disebut 'penyalahgunaan keadaan' (misbruik van omstandigheden) yang nota bene salah satu varian dari penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) yang bersifat melawan hukum.

Saya yakin betul nurani yang normal akan mengatakan itu. Tidak terkecuali Mahfud dan Din Syamsudin sendiri. Lihat saja gesture mereka berdua saat mengucapkan kata-kata dalam iklan tersebut. Nampak tidak sepercaya diri seperti biasanya. Seperti ada yang tertekan dalam batinnya yang terefleksi dalam bahasa tubuhnya. Ini tentu saja menurut versi pengamatan saya, mungkin sekali Anda menilai justru sebaliknya.[]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline