Lihat ke Halaman Asli

Sutomo Paguci

TERVERIFIKASI

Advokat

Berburu Ikan Ajaib

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1400383623512529528

[caption id="attachment_307520" align="aligncenter" width="600" caption="Sutomo Paguci - Pergi ngait mungkus ke Air Nganyau, Unit VI, Bengkulu Utara, Oktober 1997"][/caption]

Masih seri kenangan. Kali ini saya mau cerita sedikit tentang petualangan alam di masa lalu yang penuh kenangan. Berburu mungkus, si ikan ajaib. Bagaimana ajaibnya ikan ini tergambar dari cerita di bawah ini.

Mungkus (Sicyopterus Stimpsoni) atau orang Minangkabau menyebutnya mungkuih hanya mau hidup di air sungai yang masih bersih.

Ikan ini menempel di batu dengan sejenis cupak di atas perut pertengahan insang kiri dan kanan. Daya tempelnya kuat sekali. Saking kuatnya daya tempel di atas batu, ikan ini mampu merayap di air terjun atau di klutang (aliran air yang demikian deras).

Lumut-lumut di atas batu itulah sumber makanan mungkus. Ketika lumut itu tercemar oleh limbah manusia (tinja) di luar ambang batas toleransi dunia mungkus, apalagi oleh limbah beracun, maka, entah bagaimana ceritanya, mungkus ini akan menghilang entah ke mana.

[caption id="attachment_307522" align="aligncenter" width="500" caption="Pessel Tourism - Ikan mungkus (mungkuih, Minang)"]

1400383885926175975

[/caption]

[caption id="attachment_307525" align="aligncenter" width="500" caption="LiveScience - Penampakan ikan mungkus (Sicyopterus Stimpsoni)"]

14003839481738972919

[/caption]

Di Air Buat, Desa Margasakti, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, adalah contohnya. Dahulu sekali, era 1980-an, cukup banyak mungkus di sini. Waktu itu airnya masih relatif bersih. Belakangan, era 1990-an ke atas, ketika airnya mulai kotor karena limbah manusia (tinja, diterjen, dll) mungkus pun lenyap tak tau rimbanya.

Begitupun sungai-sungai di pinggiran Kota Padang. Cerita orang tua dahulu di sini masih banyak ikan mungkuih. Belakangan ketika sungai ini sudah kotor ikan mungkuih pun tak tampak lagi. Masih ditemui itupun di bagian hulu sungai Lubuk Minturun, Padang, dan beberapa sungai lain, namun populasinya makin berkurang karena ditangkap dengan alat setrum listrik.

Waktu masih tinggal di Bengkulu tahun 1984-1997 saya, keluarga, dan teman-teman biasa mencari ikan mungkus di sungai Air Lais di Padang Jaya, Air Nganyau di Giri Mulya Unit VI, dll. Kami orang-orang kampung gemar sekali dengan ikan ini.

Boleh dikatakan ikan mungkus merupakan ikan yang selalu menempel di ruang kenangan setiap lidah orang kampung. Sekali mencicipi cita rasa ikan ini otomatis akan menempel terus dalam kenangan sepanjang hayat. Ada kerinduan jika lama tak mencicipi ikan ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline