Di Indonesia masyarakatnya paling malas jalan kaki. Itulah sebabnya transportasi publik kurang berhasil. Lagipula bermobil masih menjadi gengsi tersendiri, meski mobil didapat secara kredit. Bagi masyarakat yang berpenghasilan lebih rendah, sepeda motor selalu jadi andalan, untuk ke pasar, mengantar anak ke sekolah, maupun bekerja.
Sebenarnya Pemerintah menyediakan dan mengadakan transportasi publik sebagai layanan umum. Transportasi masyarakat yang efisien, aman, dan ramah lingkungan.
Seperti kita ketahui bersama, jenis transportasi publik formal dapat berupa bus (kota, antar kota, dan antar provinsi). Bahkan bila kita pernah ke Pontianak akan mendapati bus antar negara, karena trayeknya Pontianak - Kuching. Atau bila kita berada di Singapura terdapat bus antar negara, Singapura - Johor Bahru.
Yang menggunakan rel, adalah kereta api, baik MRT (Mass Rapid Transit), LRT (Light Rail Transit), commuter line, kereta api antar kota, dan kereta api cepat). Bahkan dari Kuala Lumpur, Malaysia kita dapat menggunakan kereta api antar negara ke Thailand dan Singapura.
Dulu pernah ada monorel, seperti yang ada di Melbourne. kabarnya dalam waktu dekat akan diadakan lagi.
Juga karena negara kita adalah negara kepulauan, terdapat kapal feri penyeberangan, seperti yang terdapat di Merak - Bakauheni, Gilimanuk - Jembrana, Juana - Karimunjawa, dan lain-lain.
Masih ditambah transportasi publik personal berupa taksi maupun mobil sewaan (rental). Juga transportasi publik informal seperti angkot (angkutan kota) dan ojek.
Manfaat dari transportasi publik adalah mengurangi kemacetan lalu lintas, mengurangi pencemaran udara, efisien waktu dan beaya, menghemat beaya parkir dan bahan bakar, dan membuat masyarakat sadar lingkungan.
Ada beberapa faktor penting untuk keberhasilan transportasi publik, yakni:
1. Keterjangkauan, harga tiket yang relatif murah. Menjangkau daerah-daerah pinggiran kota
2. Kenyamanan, fasilitas yang nyaman dan bersih.
3. Keterandalan, jadual yang tepat waktu.
4. Keamanan, menghindari seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas.
5. Aksesibilitas, termasuk bagi kaum disabilitas.
6. Informasi, lokasi berangkat, perhentian, lokasi tujuan. Pergantian antar moda
7. Pengelolaan, Pemerintah, baik melalui pemprov, pemkab / pemkot memiliki manajemen transportasi yang canggih.