Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Memahami Pengelolaan Perusahaan, Belajar dari Kasus Sritex

Diperbarui: 31 Oktober 2024   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ( sumber gambar: pascasarjana.umsu.ac.id)


Belajar dari kasus Sritex, Solo yang tiba-tiba dinyatakan pailit atau bangkrut sangat mengejutkan. Selama ini Sritex selalu diceritakan sebagai perusahaan textile papan atas. Produknya juga sudah diekspor ke manca negara. Produk andalannya adalah pakaian seragam militer untuk beberapa negara.

Untuk menjadi perusahaan berskala ekspor tentu tidak mudah. Tentu Sritex sudah memiliki manajemen yang tangguh.

Saya mengaku kurang mengetahui detail  kasus Sritex yang sebenarnya. Sebagai mantan orang nanajemen, saya hanya bisa menjelaskan secara umum. Hal yang menyebabkan sebuah perusahaan menjadi pailit.

Ada banyak faktor penyebab pailitnya sebuah perusahaan, baik eksternal maupun internal

A. Faktor eksternal

1. Tidak memperhatikan pesaing

Perusahaan yang kuat tetap tidak boleh lengah. Pesaing yang selalu digambarkan sebagai mitra tanding (sparring partner) harus selalu diperhatikan. Jangan terlalu takabur, bila kita lengah pesaing dapat melalui kita.

2. Bencana alam

Timbulnya bencana alam, seperti tsunami, banjir, gempa bumi, longsor, letusan gunung, dan kebakaran dapat menimbukan kerugian besar.

3. Perubahan ekonomi nasional atau dunia

Dampak kelesuan ekonomi, akibat perang, embargo, perubahan kebijakan moneter dan politik juga dapat mempengaruhi eksistensi sebuah perusahaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline