Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Perlukah Adik Baru?

Diperbarui: 30 September 2024   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (sumber gambar: idntimes.com)


Bagi generasi milineal dan generasi Z, anak sering menjadi masalah. Mereka justru sering memiliki konsep zero child atau 1 child only.

Berbeda dengan generasi Baby Boomers yang memiliki konsep anak membaw rezekinya masing-masing. Sehingga sering satu keluarga memiliki 7-10 anak.

Tampaknya perbedaan konsep ini  dilandasi, pengetahuan tentang pencegahan kehamilan, dan masalah ekonomi. Secara ekonomi, memiliki tambahan anak berarti tambahan beaya untuk membesarkannya, termasuk beaya pendidikan yang mahal.

Juga faktor suami istri bekerja menambah mengerucutnya konsep sedikit anak, karena lazimnya saat istri sehabis melahirkan, harus cuti kerja untuk merawat anak, dan masuk kerja lagi setelah anak masuk usia sekolah.

Terlepas beda konsep ini, sulit melakukan pembenaran atau menyalahkan masing- masing- konsep. Karena masing-masing memiliki alasan yang logis.

Bagi mereka yang sudah memiliki anak tunggal, bila ingin menambah anak atau adik baru bagi si sulung. Yang terpenting memberikan penjelasan yang logis pada si sulung, bahwa:

1.  Ayah dan ibu tetap mencintai anak-anaknya

Harus fiberikan penjelasan bahwa adik bukanlah pesaing, yang akan mengurangi kasih sayang orangtua pada si sulung. Kasih sayang dan cinta itu utuh bukan untuk dibagi, jadi orangtua akan mencintai  anaknya dengan kadar yang sama

2. Jangan mencemburui adik

Perlakukan adik dengan baik, sayangi adik. Karena adik akan menjadi teman yang setia hingga dewasa nanti. Saat masih kecil dapat menjadi teman bermain dan belajar di dalam rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline