Untuk dapat dekat dengan anak sendiri, adalah pekerjaan gampang-gampang sulit. Teorinya banyak, namun tidak mudah dijalankan, karena karakter anak yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Disini akan coba dijabarkan kiat untuk dapat dekat dengan anak, dari mulai balita hingga remaja.
Orang tua harus memahami benar sifat-sifat anaknya. Memang beda generasi akan membuat cara memperkuat hubungan orang tua dengan anak selalu berubah, dan kita harus mampu berbuat fleksibel (jangan kaku, atau istilahnya book oriented).
Begini kiatnya :
1. Bersikaplah sebagai teman
Meski orang tua beda usia dengan anak, orang tua jangan sekali,-kali bersifat otoriter. Jangan sering menghukum, apalagi memukul. Kita harus memahami kemauan anak, dan cara terbaik adalah membuat diri kita sebagai temannya.
Dengan bersikap sebagai teman, kita tidak mempunyai barikade hubungan dengan anak. Anak akan selalu bersikap terbuka, karena dia nenganggap orang tuanya sebagai teman.
Memang tidak musah untuk memfungsikan diri sebagai teman. Apalagi orang tua yang dulu dididik dengan cara feodal. Dimana orang tua harus dihormati dan dituruti semua kehendaknya.
2. Makan bersama
Bila pada masa feodal, ada aturan tak tertulis, jangan makan sambil berbicara. Kini justru di meja makan, adalah tempat dimana orang tua bisa berbicara dengan anak. Mendengarkan cerita, keluh kesah, dan keinginan dia. Orang tua harus menyimak, dan memberikan tanggapan sebagai teman. Dengan memberikan solusi yang harus dia pilih, bukan harus dia lakukan. Orang tua tidak boleh main paksa atau memaksakan kehrndaknya.
Selain di meja makan, pembicaraan dari hati ke hati dapat dilakukan pada sore hari sebelum makan malam, setelah selesai makan malam, pada saat bersantai di ruang keluarga atau menjelang tidur.