Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Perlunya Keamanan Siber Guna Mencegah Bobolnya PDN

Diperbarui: 29 Juni 2024   06:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (sumber gambar:bluekeyit.com)


Pusat Data Nasional (PDN) terserang virus komputer jenis ransomware. Jagad nasional heboh, karena layanan publik jadi terganggu, misalnya urusan keimigrasian, sehingga mereka yang harus pergi ke.luar negeri harus datang lebih awal, karena antrean mengular. Sebab data yang ada di database PDN tidak dapat diakses seperti normalnya. Juga kabarnya data sidik jari tersebar di pasar gelap.

Saya langsung teringat, saat saya masih memandu acara televisi swasta pada sepuluh tahun silam "The Magic of ICT', saya pernah membahas topik "Cyber Security" (Keamanan Siber) pada salah satu sesi.

Waktu itu sudah ada badan yang ditugaskan untuk mengelola Keamanan Siber, yang tentunya melibatkan kepolisian, akademisi, dan para hacker handal guna melawan ancaman para crackers yang dikawatirkan makin lama makin piawai.

Dalam tulisan ini, istilah hacker adalah penyusup yang positif, sedangkan yang negatif disebut cracker.

Memang selanjutnya saya kurang memperhatikan issue ini lagi, karena saya lebih terlibat dengan soal-soal lingkungan pada tugas baru saya.

Semestinya badan pengelola Keamanan Siber ini terus berkiprah sehingga tidak terjadi peristiwa memalukan baru-baru ini. Semestinya badan itu makin canggih, bila masih ada.

Sistem keamanan siber adalah sebuah ilmu yang sifatnya saling berkejaran antara tikus dan kucing. Persisnya seperti film kartun anak-anak "Tom & Jerry". Bila pemerintah bertindak sebagai kucing, maka para crackers itu akan seperti tikus yang selalu berusaha mengelabui kucing.

Hal-hal yang penting dalam penetapan Keamanan Siber adalah:

1. Adanya salinan data yang persis sama

Salinan data yang persis sama biasanya menggunakan sistem mirroring, yang bisa langsung diakses bila sistem utama diganggu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline