Lihat ke Halaman Asli

Hidup Tidak Harus Selalu di Depan

Diperbarui: 8 Mei 2024   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan tol (sumber gambar: autofin.co.id)


Bila kita pernah berkendara di jalan bebas hambatan (toll road) tentu akan merasakan pernah menyalip kendaraan lain. Sebaliknya juga pernah disalip kendaraan lain.

Kadang kita terpengaruh emosi, bila kendaraan kita disalip, maka ego kita akan berusaha menyalip kembali kendaraan tersebut. Hingga terjadilah saling memacu kecepatan kendaraan. Bila kendaraan yang menyalip itu kadang dikendarai pula oleh orang yang sifatnya enggan disalip lagi.

Maka terjadilah kondisi saling menyalip, yang bisa membahayakan kendaraan kita maupun kendaraan pengguna jalan lain. Bahkan karena kecepatan yang tinggi, bisa saja terjadi serempetan atau menyerempet mobil lain, sehingga menimbilkan masalah baru. Karena pengendara lain, tentu tidak berkenan kendataannya tergores oleh kendaraan kita.

Biasanya kaedaan saling menyalip akan berhenti, bila salah satu pengendara sudah merasa menang. Padahal kalau kita mau jujur, suatu saat pasti ada lagi kendaraan yang melaju di depan kita.

Seolah tak kunjung habis, satu pengendara berhasil disalip, muncul pengendara lainnya.

Terus menerus hal ini terjadi, dan kita tidak akan pernah bisa selalu menjadi pengendara pertama.

Demikian pula dengan kepandaian, di kampus kita sudah merasa terpandai, namun bila kita bertemu mahasiswa kampus lain. Bisa saja ada mahasisw yang lebih pandai dari kita. Hal ini bisa terjadi saat ada lomba cerdas cermat atau lomba sains maupun saat berkompetisi guna mendapatkan bea siswa studi lanjut maupun mencari pekerjaan.

Demkian pula halnya dengan kekayaan, kekuasaan, kecantikan, ada orang yang lebih kaya, lebih berkuasa, dan lebih xantik dari kita.

Seolah-olah kita akan selalu berlomba, apalagi bila sudah di tingkat kecamatan, kota / kabupaten, provinsi, regional, bahkan antar negara.

Kita seolah selalu bertemu orang yang lebih hebat, sehingga kita merasa lelah dan selalu merasa tegang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline