Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Perut buncit Bukan Simbol Kemapanan

Diperbarui: 20 Februari 2024   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikustrasi (sumber gambar: iStock.com)

Dulu saya pernah memiliki perut buncit, bahkan sudah tergolong obesitas. Dokter selalu mengingatkan akan penyakit berbahaya seperti jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke.

Penyakit ini mudah muncul, karena kelebihan berat badan, akan membuat jantung bekerja lebih keras.

Selain akibat yang terkait dengan masalah kesehatan, memiliki perut buncit juga membuat penampilan menjadi kurang menarik. Selain kita akan sering disapa "boss" karena masyarakat sering mengidentikkan perut buncit dengan kemapanan.Sisi negatif lainnya, harus serig belanja celana, karena lingkar perut yang makin membesar, atau bahkan terpaksa harus ke penjahit karena ukuran normal sudah tidak ada lagi di  toko busana.

Sebaiknya kita menyadari juga penyebab perut buncit, dalam tulisan ini hanya disebutkan akibat masalah umum, bukan masalah lainnya yang kurang saya kuasai.

Perut buncit dapat dihindari dari kebiasaan buruk, minum alcohol, kurang tidur, atau tidur-tiduran sehabis makan

Tidur sehabis makan sering dialami oleh pekerja yang sering lembur, yang diwajibkan makan malam di rumah, namun karena lelah, langsung tidur. Sementara kurang tidur, dapat memicu perut buncit karena kita umumnya akan ngemil, bila belum bisa tidur.

Jangan biasakan makan malam diatas jam 19.00 WIB, juga jangan biasakan makan tengah malam (supper). Hal ini sering terjadi bagi kita yang gemar menikmati kehidupan malam, seperti nonton midnight / pertunjukan terakhir, karaoke, atau main biliard / catur / bridge.

Sering kali tengah malam karena belum tidur, merasa lapar, lalu pergi mencari makan

Yang pasti karena makan terlalu banyak, melebihi yang dibutuhkan tubuh menjadi tenaga. Kelebihan porsi makan ini yang akan tertimbun sebagai lemak, Dan umumnya menumpuk di perut.

Makan terlalu banyak dapat disebabkan oleh makan sambil melakukan kegiatan lain, misal sambil bekerja, sambil menonton TV, atau sambil main game.

Hal lain adalah makan terlalu cepat  usahakan makan secara normal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline