Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Pantang Menyerah

Diperbarui: 2 Januari 2024   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (sumber gambar: idntimes.com,)


Sebuah contoh kasus untuk menunjukkan sikap pantang menyerah diperlihatkan oleh seorang pebalap motor. Bila ia mengalami kecelakaan hingga harus terpental ke rerumputan, dan sepeda motor balapnya hancur terbanting di sirkuit. Hampir dipastikan ia akan kalah, karena ia sudah tidak memiliki sepeda motor balap lagi. Juga lean-lawannya sudah mendahului dia saat dia terjatuh.

Sikap pantang menyerah seperti apa yang dia tunjukkan? Setelah dia menyadari mengalami kecelakaan, sekejap dia memeriksa sekujur tubuhnya dari kepala hingga kaki, ternyata tidak ada luka sedikitpun. Maka bangkitlah dia dari duduknya di rerumputan, lalu berlari ke pit stop. Dia berlari dengan pakaian anti api, sepatu balap dan helm yang berat, tapi dia terus berlari untuk menuju pit stop, tempat dia bisa mendapatkan sepeda motor balap cadangan. Setelah mendapatkan sebuah sepeda motor balap cadangan, maka dia segera memacu sepeda motor balapnya di sirkuit untuk mengejar ketertinggalannya.

Pebalap motor ini sungguh luar biasa. Inilah contoh sikap pantang menyerah.

Jadi, bila kita mengalami kegagalan dalam ulangan atau ujian, atau saat mengerjakan tugas dari guru atau dosen, atau saat gagal mengerjakan tugas dari atasan kita, mengapa kita mudah putus asa dan menjadi galau? Dalam kehidupan ini ada berhasil dan gagal. Bila kita merasa gagal kita harus bangkit lagi, seperti pebalap motor yang berlari ke pit stop untuk mendapatkan sepeda motor cadangan. Jangan cepat merasa putus asa, kita harus bangkit dan memacu lagi semangat kita. Gagal, bangkit, gagal, bangkit, niscaya suatu saat kita akan berhasil.

Nah, bagi kita yang sedang mengalami kegagalan, ingatlah teladan pebalap motor ini. Jangan cepat menyerah, bangkit dan pacu kembali semangat kita, hingga berhasil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline