Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Satu Contoh Film dengan Kearifan Lokal

Diperbarui: 1 Desember 2023   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laskar Pelangi ( sumber gambar: IMDB.com)


Judulnya "Laskar Pelangi" (2008) bila Anda adalah pecinta film, Anda pasti pernah mendengarnya, bahkan mungkin pernah menyaksikannya, di bioskop atau di layar tancap.

Wisata Belitung Timur, lokasi yang ada pada cerita film ini menjadi destinasi mainstream, padahal dulunya wisatawan hanya mampir ke Belitung Barat yang bisa melakukan island hopping.

Film "Laskar Pelangi" sempat memegang rekor film nasional paling laris dengan 4,6 juta penonton, baru dikalahkan setelah muncul film Warkop DKI Reborn, delapan tahun kemudian.

Kedua film ini memang beda genre, film Warkop DKI Reborn mengusung genre komedi, sementara "Laskar Pelangi" mengusung kondisi sosial berdasar kearifan lokal yang terjadi di Belitung Timur.

Berkat munculnya film "Laskar Pelangi", Belitung Timur menjadi dikenal warga Indonesia, diperkuat dengan munculnya tokoh politik Basuki Tjahaya Purnama.

Laskar Pelangi (sumber gambar IMDB.com)


Film "Laskar Pelangi" diadaptasi dari novel berjudul sama karya Andrea Hirata (2005). Diproduksi oleh Miles Films milik Mira Lesmana berkolaborasi dengan Mizan dan SinemaArt.

Menampilkan sutradara bertangan dingin Riri Riza, film ini dibintangi oleh 12 artis kondang dan 12 anak Belitung asli yang mempunyai talenta aksi peran. Casting dilakukan di Belitung guna nenemukan bakat-bakat terpendam dari Belitung, agar film ini lebih bernuansa kearifan lokal.

Meski pengambilan gambar tidak sepenuhnya mengambil kawasan asli Belitung Timur, namun film ini sudah menunjukkan kearifan lokal, selain diperankan oleh 12 anak asli Belitung, juga mengangkat kondisi sosial sebuah daerah terpencil di Indonesia, yang tadinya belum banyak diketahui warga Indonesia.

Film yang dirilis tanggal 25 September 2008 ini, berkisah tentang kehidupan sosial anak-anak dari keluarga miskin dipelosok tanah air, tepatnya pada sebuah desa di Belitung Timur. Mereka bersekolah di SD dan SMP Muhamadiyah Gantong pada sebuah gubug yang hampir roboh. Anak-anak ini bersekolah bersama sejak SD hingga SMP. Keakraban mereka kemudian menyebut kelompoknya Laskar Pelangi, karena mereka bersekolah dengan keterbatasan namun memiliki cita-cita sangat tinggi dan indah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline