Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Kendala Soal Pilihan Ganda

Diperbarui: 22 September 2023   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ( sumber gambar: hafisulahda.wordpress.com)


Saat kita masih duduk di bangku sekolah, kebanyakan soal ulangan atau ujian dalam bentuk esai, alias ada sebuah pertanyaan dan siswa harus menjawab dengan uraian penjelasan yang benar dan masuk akal. Bukan sekedar jawaban yang asal tulis dan tidak ada dasarnya. Bahkan untuk ilmu pasti, siswa harus membiktikan sebuah rumus, berdasarkan rumus-rumus dasar.

Dengan demikian siswa harus benar-benar memahami soal yang ditanyakan, dan harus menjawab berdasar berdasar ilmu yang dipelajarinya dan dimengertinya.

Kemudian, saat sering dilakukan evaluasi belajar oleh Dinas Pendidikan, guna mempermudah pembuatan soal dan mempermudah cara memeriksanya, muncul ide membuat soal dengan jawaban dalam bentuk pilihan ganda.

Siswa setelah menghitung untuk ilmu eksakta atau setelah membaca pertanyaan dengan seksama untu ilmu sosial dapat melingkari salah satu huruf A, B, C atau D.

Memang idealnya, siswa harus memahami dan mengeri soal yang ditanyakan, karena jawaban kadang bersifat mengecoh. Hal ini justru merupakan kelemahan dari jawaban pilihan ganda, karena bisa saja siswa kurang teliti karena tergesa-gesa membaca soal hingga is terjebak. Meski sebenarnya, siswa ini sangat nemahami inti dari soal yang ditanyakan.

Sebaliknya, juga dapat menjadi hal ironis. Bisa saja siswa yang selalu nasibnya mujur, siswa kurang nemahami soal, tapi menjawab secara untung-untungan dan benar, maka siswa ini mendapatkan nilai tinggi  Padahal siswa ini bila diminta menjelaskan alasan dia memilih sebuah jawaban tidak mampu memberikan penjelasan dengan baik dan benar.

Lagi pula dalam hal pengawasan, jawaban atas soal pikihan ganda lebih mudah dicontek. Karena tinggal melihat jawaban paling kiri, nomor dua dari kiiri, nomor dua dari kanan atau paling kanan. Berbeda dengan soal yang harus dijawab secara esai, kasus pencontekan lebih sulit, karena siswa yang mencontek harus membaca tulisan temannya yang cukup panjang.

Juga output dari siswa yang mampu menyelesaikan soal dengan jawaban esai akan sanggup memberikan jawaban yang lengkap bila mendapat pertanyaan suatu hal. Sangat berbeda dengan siswa yang berhasil memperoleh nilai tinggi atas soal dengan jawaban pilihan ganda, belum tentu dapat menguraikan dengan jelas, alasan pemilihan jawabannya.

Menilik untung ruginya jenis soal dengan jawaban pilihan ganda sebaiknya dilarang,sekiranya perlu didukung




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline