Kompasianival 2022 ajang temu darat blogger atau konten kreator nasional terbesar sudah usai, namun saya memotret beberapa pembicaraan Kompasianer, semoga jadi bahan untuk perbaikan penyelenggaraan Kompasianival berikutnya.
Ini bukan kritik, tapi mohon maaf bila disampaikan secara terbuka, mungkin ada Kompasianer lain yang bersedia melengkapinya.
1. Email konfirmasi dan barcode
Setelah saya mendaftar kehadiran di Kompasianival 2022, saya menerima email berikut bar code dan nomor registrasi. Tetapi uniknya, di depan meja registrasi email ketika saya buka bar code tidak muncul. Hanya berdasar nomor registrasi, akhirnya saya diperbolehkan masuk oleh pencatat kehadiran.
Saya tidak tahu, hal ini kendala dari sistem yahoo atau sistem bar code yang tidak bisa dibuka setelah 2-3 minggu. perlu dievaluasi oleh bagian IT Kompasiana.
2. Booth Komunitas dan panggung utama
Sebaiknya bila luasan panggung utama terlalu sempit, booth komunitas dapat diletakkan di selasar di dekat panggung utama, seperti saat dipindahkan ketika hujan turun. Hal ini supaya booth komunitas selalu ada yang jaga, dan masih bisa mengikuti jalannya acara di panggung utama meski lamat-lamat.
3. Jumlah peserta Kompasianival
Nurulloh boleh berbangga dalam laporannya bahwa Kompasianer meningkat sekian banyak, tapi berapa persen Kompasianer yang menghadiri Kompasianival? Banyak Kompasianer yang menilai Kompasianival kali ini agak sepi, terlepas apakah masih banyak yang kawatir berada dikerumunan paska COVID-19.
Mestinya Kompasianer yang bersedia hadir diganjar hadiah berupa door prize, jangan baru bisa mengikuti door prize setelah mengikuti mystery challenge. Lagi pula mystery challenge langkah-langkahnya membuat Kompasianer tidak fokus pada acara, tetapi asyik nge-blog sebagai step 2. Semestinya setiap Kompasianer yang datang diikutkan door prize tanpa syarat sebagai apresiasi, bahkan bila perlu diganjar goodie bag dengan cindera mata exclusive.
4. Mystery challenge