Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

9 Tips Desa Wisata Guna Membangkitkan Ekonomi Warga

Diperbarui: 7 November 2022   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa (sumber: okezone.com)


Saat Ini dunia pariwisata sedang mengalami pergeseran. Kalau dulu wisatawan menyenangi wisata mainstream seperti ke Jakarta, Surabaya atau Jogjakarta, namun sejak pariwisata terpuruk akibat merebaknya pandemi Covid-19, wisatawan lebih condong kembali ke alam. Menikmati destinasi wisata yang terbuka, istilahnya kembali ke alam. Meski ada yang menyebutnya wisata anti mainstream.
Itulah sebabnya kini konsep Desa Wisata menjadi hitz. Bahkan Kemenparekraf mengadakan lomba untuk memilih Desa Wisata terbaik.

Menjadikan desa menjadi kawasan wisata sah-sah saja, selama terdapat sesuatu yang menarik, sehingga menjual dan membuat yang membelinya merasa senang.

Selama ini konsep Desa Wisata mengetengahkan kemudahan transportasi ke desa, menyiapkan penginapan yang layak, menyiapkan aneka kegiatan agar wisatawan betah tinggal di desa.

Apakah hanya hal-hal ini yang perlu disiapkan ? Guna mengusung konsep Desa Wisata menjadi destinasi wisata unggulan, Adira Finance juga memiliki program unruk membangkitkan perekonomian warga sekaligus mengangkat kearifan lokal.

Mengamati dari beberapa Desa Wisata yang telah ada, perlu pembenahan disana-sini, agar wisatawan yang sudah datang tidak kecewa.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

1. Promosi

Belum banyak promosi Desa Wisata yang komprehensif, saat ini lebih banyak promosi dari mulut ke mulut saja (words of mouth). Uniknya konsep Desa Wisata justru lebih populer bagi kalangan wisatawan global.

2. Transportasi

Perlu peran Pemprov maupun Pemkab atau Pemkot untuk menyelenggarakan transportasi umum yang melewati Desa Wisata. Jangan biarkan wisatawan kebingungan, untuk mencari transportasi sendiri, sehingga harus  menyewa mobil yang mahal harganya atau kena sewa mahal dari pemilik transportasi adverturir.  Memang sebagian Desa Wisata telah memiliki penduduk desa yang sanggup berbahasa asing dan memiliki kendaraan roda empat, untuk melakukan penjemputan, namun penggunaan moda transportasi ini masih dirasakan mahal. Karena tidak semua wisatawan adalah orang berduit yang rela menggelontorkan dana lebih untuk keperluan transportasi. Jadi siapkan Desa Wisata ramah berkendara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline