Istilahnya cukup banyak, namun berarti sama. Deepavali, Dipawali, Diwali atau Dipavali, yang artinya festival cahaya. Saya mengenal perayaan ini melalui teman-teman saya yang keturunan India.
Perayaan Deepavali sangat peting bagi warga Hindu dan Sikh. Karena sebagian besar warga India beragama Hindu dan Sikh maka mereka pasti merayakannya, meski sedang berada di Indonesia atau keturunannya.
Festival Deepavali merayakan kemenangan kebaikan terhadap kebatilan, dikiaskan menangnya terang atas kegelapan.
Festival Deepavali berlangsung lima hari berturut-turut di India, yang tiap hari memiliki tradisi berlainan. Berdasarkan penanggalan Ahwayuja atau kalender Hindu, di Indonesia tahun ini ditanyakan dari tanggal 24-28 Oktober 2022. namun di Indonesia biasanya dirayakan pada hari pertama saja.
Seperti pada Lebaran maupun Imlek, warga yang merayakan Deepavali juga saling berkunjung atau bersilaturahmi, satu dengan lainnya, mengadakan open house atau berkumpulnya keluarga atau pergi ke kuil Bagi yang memiliki toko, tutup atau hanya buka setengah hari, karena mereka percaya Dewi Laksmi, Dewi keveruntungan akan datang ke rumah.
Kebetulan tahun 2022 pandemi sudah melandai, sehingga festival ini dapat dirayakan. Guna memahami budaya India yang terdapat di Jakarta, komunitas Wisata Kreatif Jakarta menyelenggarakan "Tour Liitle India Deepavali Day" pada tanggal 24 Oktober 2022. Festival Deepavali hari pertama ini menghormati sapi sebagai satwa suci bagi umat Hindu, disebut Vasu Upacara dipusatkan di kuil Sikh yang terdapat di kawasan Pasar Baru. Yang datang kebanyakan warga India di Jakarta, seperti Sunter, Kemayoran dan Pasar Baru Pada acara hari itu teman-teman komunitas berjumpa dengan Ratu sinetron, Rakhee Punjabi.
Bagi yang ingin memahami Deepavali secara lengkap, hari kedua yang disebut Dhan Teras mengenang naiknya Dewa Dhanvantari dari dasar samudera.
Pada hari ketiga, komunitas Wisata Kreatif Jakarta diundang oleh pengurus kuil Haree Khrisna (Hindu) untuk menyaksikan perayaan Deepavali pada puncaknya yang memperingati kemenangan Dewa Khrisna atas Narakasura,seorang raksasa yang dilambangkan sebagai kejahatan. Adapula yang mengaitkan dengan epik Ramayana, yaitu kembalinya Rama, Sinta dan Lakmana dari pengasingan.