Bila kita ke toko buku, sangat miris karena di bagian anak-anak didominasi oleh komik Jepang, seperti Conan, Naruto, Doraemon dan komik bertema mangan. Yang kadang-kadang ceritanya sudah bergeser ke remaja dan orang dewasa. Apakah masih ada buku dan komik yang benar-benar untuk anak-anak?
Kalau kita teliti, masih ada, tetapi kebanyakan berlatar belakang keagamaan tertentu, tidak ada yang bersifat unum. Kita masih bisa mendapatkan komik "Anak Muslim" dari penerbit Mizan seperti "Semangat Belajar", "Senyummu Sedekah", "Berbagi Ilmu", "Jangan Pelit', "Kita Semua Saudara", "Belajar Sabar" dan judul-judul lainnya yang terus bertambah pada tahun 2022.
Sementara dari Kristen, kita menemukan serial komik Alkitab yang berjudul "Bayi Musa", "Yunus di Perut Ikan" dan lain-lain. Sedangkan komik agama lain jarang terlihat.
Juga masih ditemukan komik yang diterbitkan oleh Alfa Mart tentang tokoh Albi, hanya 6:seri, seri 1-6 saja
Berbeda dengan era tahun 1970-1990, kita masih lebih mudah menemukan buku dan komik cerita daerah, seperti "Malin Kundang,", "Bawang Merah Bawang Putih', "Anda Ande Lumut" dan sebagainya.
Selain diterbitkan oleh penerbit mayor, juga oleh pasar swalayan yang membagikan sebagai hadiah yang harus ditukar dengan "stamp". Misalkan belanja sejumlah 50 tibu Rupiah mendapatkan satu "stamp".
Lalu 5 "stamp" dapat ditukarkan dengan satu buku atau komik cerita daerah. Selain meningkatkan omzet penjualan, sekaligus memberikan buku atau komik untuk anak-anak.
Sekarang anak-anak makin sulit mendapatkan buku atau komik untuk usianya, yang masih banyak novel-novel teenlit, yang kurang sesuai bagi anak-anak.
Sebaiknya bank, pasar swalayan atau lembaga lainnya yang banyak berhubungan dengan masyarakat, mulai menerbitkan buku cerita atau komik untuk anak-anak sebagai hadiah.
Demikian pula penerbit juga merangsang penulis untuk mulai menulis buku cerita anak dengan mempermudah persyaratan, juga didukung tersedianya tenaga illustrator yang dapat menggambar dari cerita yang masuk sehingga dapat diterbitkan komik atau buku bergambar (picbook), karena tidak semua penulis cerita sanggup menggambar.