Hari ini ada peluncuran buku oleh Komik dan Ladiesiana. Dua komunitas Kompasiana yang berkolaborasi untuk menerbitkan buku, untuk memperingati Hari Perempuan Internasional.
Karena lokasi peluncuran buku di Taman Ismail Marzuki, pulangnya saya sempatkan untuk berburu kuliner legendaris anak Menteng. Yang pernah menjadi trending pada sekitar 50 tahun yang lalu. Mungkin generasi millenial tidak mengenal kuliner legendaris ini, paling hanya mendengar cerita dari opa oma atau ayah bundanya
Karena acara selesai jam 12.00 siang, saya langsung menuju jalan Cikini IV, jalannya cukup sempit
Yang menjadi sasaran saya yang pertama adalah sebuah restoran Jepang, namanya Kikugawa. Restoran ini adalah restoran Jepang pertama di Jakarta, pemiliknya orang Jepang asli yang menikah dengan puteri asal Kawanua.
Bagi Anda yang membawa mobil pribadi, tempat parkirnya terbatas, sehingga harus parkir di jalan, itupun kalau Anda kebagian seat di dalam restoran.
Memasuki restoran ini, bagian luarnya biasa-biasa saja, tetapi begitu Anda masuk kedalam suasana rumah orang Jepang seakan menyambut Anda. Interior dalamnya sangat bergaya rumah Jepang yang homey.
Menunya Anda dapat memilih menu set atau menu satuan sesuai pilihan Anda. Intinya tersedia teriyaki ayam, sapi dan ikan girinda. Lalu ada steak dan ramen, sushi dan sashimi, tempura, sukiyaki dan yakitori. Untuk menu pembuka tersedia salad dan gyoza. Makanan penutup bisa mencoba ogura ice cream.
Rasanya ok, walau layanan agak sedikit lambat. Harga memang cukup membuat dompet menipis, karena menu set sekitar 100 ribu termasuk pajak. Tapi jangan kawatir, Anda pasti kenyang.
Restoran ini masih menganut jam operasi tempo dulu, jadi waktu makan siang hanya buka mulai 11.30-14.30 saja, lalu jam 17.30-21.30 baru buka lagi untuk makan malam.
Karena sudah tanggung di jalan Cikini IV, disempatkan mampir ke gado-gado Bonbin. Penjual gado-gado ini sudah buka saat TIM masih digunakan sebagai Kebun binatang, sebelum dipindahkan ke Ragunan.