Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Alternatif Wisata: Wisata Berlari

Diperbarui: 21 Juni 2022   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata berlari (sumber: cityrunningtours.com)

Meski cara berwisata ini bukan hal baru, namun belum banyak dikembangkan. Dulu pernah ada tour sambil bersepeda (gowes), pernah pula tour sambil kursus masak, kuliner khas daerah yang dikunjungi, bahkan ada wisata kuliner. 

Lalu yang cukup pupuler adalah wisata jalan kaki (walking tour) yang blusukan detil sebuah kota yang jarang bisa kita nikmati bila kita berwisata dengan menggunakan kendaraan. Memang areanya terbatas tapi terkesan eksklusif, misal blusukan di kawasan Pecinan (Glodok) atau Pecinan Bogor (Jl. Surya Kencana).

Wisata yang sebenarnya bukan hal baru ini, sudah ada sejak lama di luar negeri, seperti Sydney, yaitu berwisata sambil berlari. Ide ini muncul terkait maraknya kegiatan berlari dari yang sifatnya senang-senang saja hingga professional. Yang bersifat senang-senang contohnya 'fun run' yang diselenggarakan di beberapa kawasan perumahan hingga yang professional seperti Jakarta Marathon dan Borobudur Marathon.

Dua tahun silam, sebelum dunia terkendala pandemi, acara 'fun run' hampir diselenggarakan tiap minggu, di tiap kawasan, kota bahkan negara.

Saat dunia dilanda pandemi, kegiatan 'Car Free Day' (CFD) di Jakarta-pun ikut terdampak, dan kini setelah pandemi melandai, kegiatan CFD mulai diaktifkan kembali. Melihat minat masyarakat menikmati CFD, Wisata Kreatif Jakarta dalam rangka menyambut hajatan kota Jakarta mengantisipainya dengan berbagai kegiatan.

Selain tetap mengadakan wisata jalan kaki, wisata keliling Jakarta dengan menggunakan antar moda (bus tingkat, bis TJ, MRT) juga wisata berlari (running tour).

Karena berniat merayakan hajatan kota Jakarta, maka tour kebanyakan bertemakan memperkenalkan keindahan kota Jakarta. Meski temanya bervariasi, salah satu tema wisata berlari adalah berlari sambil jalan-jalan yang berawal dari JPO Phinisi di Jakarta Pusat dan berakhir di patung Arjuna Wijaya karya Nyoman Nuarta di Thamrin, Jakarta Pusat.

Saat wisata berlari yang dibatasi untuk 20 peserta ini, peserta didampingi oleh pemandu wisata dan instrukur lari. Selain memperoleh pengetahuan tentang wisata di spot-spot yang dilalui, peserta juga mendapat panduan cara berlari yang tepat, tidak asal cepat, hingga tetap bugar dan tidak merasa kelelahan di akhir program. Pada akhir acara peserta mendapatkan cindera mata khas Jakarta.

Nah, bagi Anda yang belum pernah mengikuti wisata berlari, cobalah rasakan sesnsasinya. Wisata berlari ini tentu lebih menarik daripada selama pandemi Anda hanya dapat mengikuti wisata virtual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline