Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Dulukan Warung UMKM daripada Gerai Waralaba

Diperbarui: 7 April 2022   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warung UMKM (sumber: kompas.com)

Tentu kita sering memiliki kebutuhan sehari-hari maupun belanja bulanan. Ada dua pilihan membeli di pasar swalayan milik jaringan bisnis besar atau jaringan waralaba atau membeli di warung UMKM. Didekat warung UMKM juga sudah banyak pasar mini milik jaringan waralaba tertentu.

Bila membandingkan harga, pasti harga di jaringan bisnis besar atau waralaba akan lebih murah, karena mereka membeli secara kuantitas besar, juga sistem pembayarannya bisa cukup lama, 1-3 bulan kepada pemasoknya, karena mereka bersembunyi pada nama besar sehingga pemasok percaya pasti dibayar, meski pembayaran kadang menyulitkan arus kas mereka.

Sebaliknya warung UMKM bila belanja dari pemasok kebanyakan tunai, hanya yang sudah kenal saja yang dapat memberikan kredit 2-4 minggu. Bahkan kadang mereka harus belanja di jaringan bisnis besar dan membayar dengan kartu kredit, agar dapat membayar secara kredit.

Tapi tahukah Anda bahwa warung UMKM itu menghidupi rakyat kecil, bahkan mungkin pemiliknya adalah teman atau masih keluarga Anda. Bila mereka mendapatkan transaksi, mereka bisa menyekolahkan anaknya atau membelikan kebutuhan keluarganya.

Memang dari sisi harga, membeli di warung UMKM pasti lebih mahal. Seperti dibahas pada tulisan diatas, juga jaringan bisnis sering berani memberikan diskon sebagai data tarik 'marketing'. Namun pemilik jaringan bisnis besar belum tentu Anda kenal. Jadi keuntungannya entah untuk membiayai siapa.

Dalam bulan Ramadan ini Anda harus lebih banyak bersedekah, jadi mau bersedekah kepada orang kaya (yang sering memberikan diskon) atau kepada rakyat kecil (yang mungkin menjual dengan harga lebih mahal). Anda lebih memilih bersedekah kepada siapa?

Yang unik lagi, bila membeli di jaringan bisnis besar pasti membayar tunai, terutama yang tidak memiliki kartu kredit, atau paling tidak dengan kartu debit atau uang elektronik. Sebaliknya, di warung UMKM kadang Anda malah berhutang, dan membayar saat gajian.

Yang lebih unik lagi, di warung UMKM, Anda masih sering menawar, sedang di jaringan bisnis besar, Anda tidak pernah menawar karena harga sudah dipatok mati. Saat membayar sudah masuk ke sistem yang harganya sudah pasti.

Jadi, dalam suasana Ramadan, silakan direnungkan, membeli di warung UMKM dengan harga sedikit lebih mahal, tetapi membantu rakyat kecil, atau membeli di jaringan bisnis besar dengan harga sedikit lebih murah. Semua tergantung pada hati nurani Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline