Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Mengenal Zambia dan Destinasi Wisatanya

Diperbarui: 19 Februari 2022   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Victoria Falls (sumber: tripadvisor.com.hk)


Sungguh menarik berbincang mengenai kondisi negara di Afrika. Kita yang tinggal di Indonesia dapat berbangga karena Indonesia jauh lebih maju ketimbang Afrika. 

Sore ini Koteka, komunitas traveler Kompasiana menghadirkan Dubes Zimbabwe dan Zambia, H.E. Dewa Made J. Sastrawan untuk menjadi narasumber utama. Ini adalah kehadiran kedua, dengan tajuk "Merebaknya  Omicron dan sekilas Zambia". Pada kehadiran pertama banyak membahas suasana pandemi di Zimbabwe, kini  Zambia.  Acara dipandu dengan apik oleh Ketua Koteka Ony Jamhari.

Dewa Made (dok: Koteka)

Sekilas tentang Zimbabwe dan Zambia

Karena KBRI berkedudukan di Harare, Ibukota Zimbabwe, maka  bahasan sering menyinggung kondisi di Zimbabwe.

Pada 2023, Zimbabwe akan mengadakan pemilu untuk memilih presiden, tahun ini pertai politik sedang memilih calon presidennya. Sedangkan  Zambia, saat ini sudah terpilih tokoh oposisi, setelah  ikut pemilu 6x Dan Zambia dikenal sebagai bintang demokrasi di Afrika. sudah terpilih tokoh oposisi setelah 6x pemilu. Uniknya tokoh oposisi ini berhasil memenangkan pemilu berkat sosial media.

Perekonomisn Zambia lebih baik karena merdeka lebih awal dibandingkan Zimbabwe.
Seperti diketahui,  Zimbabwe (Selatan), Zambia (Utara) dan Malawi dulu bernama Rhodesia.

Hubungan dengan Indonesia,  Indonesia membantu obat-obatan buatan Indonesia sendiri, juga perkereta apian. Zambia dan Zimbabwe banyak mengekspor tembakau ke Indonesia.

Saat ini Indonesia sedang mengusahakan vaksin covid produksi BioFarma.

Meski warga Zambia dan Zimbabwe belum begitu mengenal tentang Indonesia, kecuali politisi dan pengusaha. Akademisi dan media sangat kecil/rendah  pengetahuannya tentang Indonesia.

Citra orang Zambia dan Zimbabwe terhadap Indonesia sebagai negara berkembang setara mereka. Namun Indonesia sudah mampu membuat gerbong dan menjualnya, serta ada gojek yang bisa diadopsi oleh mereka.

Secara perbankan mereka memiliki e-money yang berbeda dengan sistem di Indonesia, mereka menggunakan SMS. Kualitas televisi di Zimbabwe seperti Indonesia tahun 1970 dengan 1 stasiun televis berwarna. Sehingga mereka banyak belajar kepada Indonesia. Juga banyak orang Zimbabwe yang mendapat bea siswa S1 lalu kembali ambil S2. Kesulitannya hanya pada bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Bahkan sudah  ada 1 wanita yang ikut mendaftar di konsulat saat ada pendaftaran tenaga kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline