Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Beda Perayaan Cap Go Meh di Tiongkok dan Indonesia

Diperbarui: 15 Februari 2022   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tang yusn (sumber: yummy.co.id)


Hari ini, adalah hari terakhir perayaan panjang Imlek  Disebut Cap Go Meh atau bulan purnama pertama kali pada Tahun Baru menurut kalender Imlek yang berdasar bulan. Cap Go Meh oleh kebanyakan keturunan Tionghoa di Indonesia, khususnya kota pesisir seperti Semarang, Tuban, dan Tegal dirayakan dengan makan lontong Cap Go Meh. Makanan ini adalah makanan akulturasi antara pendatang dari Tiongkok dan penduduk pribumi. Lontong Cap Go Meh berupa sajian lontong, yang diguyur sayur labu, dengan suwiran ayam, opor ayam, rebung, sambal goreng hati, dan  taburan bubuk abing. Menjelang Cap Go Meh banyak dipasarkan secara daring hidangan Lontong Cap Go Meh dalam kemasan rantang yang dihias Indah untuk dikirimkan kepada sanak saudara atau relasi.

Lontong cap go meh (dokpri)

Namun di negeri Tiongkok, tradisi makan lontong Cap Go Meh ini tidak ada. Di Tiongkok, perayaan Cap Go Meh justru makan Tang yuan, semacam wedang ronde di Indonesia. Sajian ini dibawa oleh imigran Tiongkok ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Begitu tiba di Indonesia, tangyuan melebur dengan masyarakat Nusantara dan menjadi sajian baru yakni wedang ronde. Yang justru banyak dihidangkan pada bulan Desember.

Wedang ronde atau minuman hangat berisi bulatan tepung ketan warna warni (ronde) adalah perpaduan budaya Tionghoa dengan Nusantara.

Ronde terbuat dari tepung ketan dan air, dibentuk bulat kemudian direbus sampai matang dan mengapung. Lantas disajikan dalam kuah jahe hangat dan gula.

Biasanya ronde berisi kacang tanah cincang. Selain itu, bisa berisi kacang hitam atau wijen. Namun, ada juga versi ronde tanpa isian.

Sebagai minuman manis berkuah jahe khas Jawa. namun tak banyak yang mengetahui bahwa ternyata ronde dalah makanan khas Tiongkok yang memang dibawa dan diperkenalkan oleh imigran Tionghoa yang datang ke Indonesia.

Ronde atau dalam bahasa aslinya, disebut dengan Tang yuan, adalah makanan utama saat perayaan Festival Lampion. Namun pada perkembangannya, tang yuan juga dinikmati saat perayaan Festival Musim Semi dan Tahun Baru Imlek untuk merayakan mekarnya bunga-bunga. Itulah sebabnya seringkali orang membuat bola-bola tang yuan warna-warni yang cerah. Ada warna merah, hijau, kuning dan putih. Tang yuan dimaknakan sebagai perekat hubungan keluarga, karena dibuat bersama oleh seluruh keluarga, dengan rasa manis dan kuah hangat yang melambangkan kehangatan dan kemanisan hubungan dalam keluarga.

Sejarah Tang yuan, pada zaman dulu ada seorang abdi istana yang sangat setia pada rajanya, tetapi  ia sangat rindu pada orang tuanya. Saat bulan purnama pertama Imlek, ia sangat ingin bertemu keluarganya, maka oleh Perrdana Menteri disarankan membuat sajian untuk dewa, Abdi istana itu membuat Tang yuan, raja yang mengetahui hal ini, lalu mengizinkan abdi ini untuk menemui orang tuanya. Sejak saat itu tiap bulan purnama pertama kali di Tahun Baru, warga Tiongkok makan Tang yuan.

Selamat merayakan Cap Go Meh bagi yang merayakannya. Anda makan lontong Cap Go Meh atau yang yuan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline