Bila kita sedang berwisata ke Yogyakarta, jangan lupa untuk mengunjungi Candi Borobudur yang jaraknya sekitar 40 km dari pusat kota Yogyakarta. Karena saat jalan-jalan, bila ke arah Magelang kita bisa mampir sebentar ke Candi Borobudur.
Walau candi ini dikenal sebagai candi Budha karena pada reliefnya menggambarkan kehidupan sang Budha hingga mencapai Nirwana, yang dinyatakan dengan stupa tertinggi di puncak candi. Namun bagi orang yang tidak beragama Budha tetap diperbolehkan berkunjung asal mengenakan pakaian yang sopan.
Candi Pawon dan Candi Mendut yang berada berdekatan dengan Candi Borobudur, ketiganya masih digunskan pada acara keagamaan pada hari Trisuci Waisak yang merayakan kelahiran, kehidupan dan kematian sang Budha.
Candi Borobudur dibangun oleh dinasti Sailendra pada sekitar tahu 780-840 Masehi karena saat itu sedang berkuasa atas daerah Jawa Tengah.
Candi ini kemudian tertutup oleh hutan belukar sejak dinasti Sailendra sudah tidak berkuasa di Jawa Tengah dengan maksud untuk melindungi dari penghancuran oleh musuh. Pada tahun 1814-1835 Gubernur Jenderal Inggris, Sir Thomas Standford Raffles berhasil menemukan bangunan tersebut dan membersihkannya.
Candi Borobudur dapat dimasuki dari empat arah dan berpusat pada titik tengah.
Apa yang kita lihat?
Struktur bangunannya terdiri dari tiga zone yang disebut Kamanhatu, Rapadhatu dan Arupadhatu.
Kamanhatu terdiri dari relief yang melukiskan suasana dunia, yang penuh dengan kejahatan, seperti perampokan, pembunuhan, perkosaan yang harus diatasi dengan hukum.
Zona Rapadhatu banyak terdapat relief Budha yang dilambangkan berusaha memperbaiki dunia.