Selama ini orang mengenal lagu "Auld Lang Syne* untuk mengiringi prosesi pergantian tahun. Namun ada satu lagi yang dinamis Dan liriknya dalam, yaitu lagu berjudul "Happy New Year' yang didendangkan oleh kelompok musik ABBA.
Lagu ini memang bukan lagu abadi seperti "Auld Lang Syne". Namun pada pesta-pesta sebelum pandemi, lagu ini sering diperdengarkan, juga menjelang pergantian tahun sering diputar di radio-radio amatir guna menyambut datangnya Tahun Baru.
Lagu berjudul "Happy New Year" ini didendangkan oleh kelompok musik asal Swedia, ABBA, yang dirilis pada tahun 1980 melalui album mereka yang ketujuh bertajuk "Super Trouper".
ABBA adalah kelompok musik yang berasal dari singkatan nama depan anggotanya, yakni Agnetha Faltskog, Bjorn Ulvaeus, Benny Anderson, Anni Frid Lyingsted. Kelompok musik ini mencapai masa keemasan pada era 1972-1982 dengan meluncurkan banyak album maupun single yang mampu menembus deretan atas top hits dunia pilihan para penggemarnya.
Lagu "Happy New Year" liriknya ditulis oleh dua anggota pria, yaitu Benny dan Bjorn, dan didendangkan oleh Agnetha bersama Bjorg. Lagu ini mengingatkan kepada kita sebagai manusia agar memiliki visi dalam menjalani kehidupan. Jangan terlalu larut dalam pesta akhir tahun, kita harus siap dengan visi untuk melangkah ke tahun depan, agar menjadi lebih baik, lebih berhasil. Memang champagne dan kembang api bertebaran selama pesta akhir tahun berlangsung, namun orang harus sadar untuk kembali kedunia nyata, setelah menyampaikan ucapan Selamat Tahun Baru (Happy New Year) itu artinya kita sudah memasuki tahun yang baru. Dan tahun yang baru harus kita isi dengan kebaikan dan keberhasilan.
Happy New Year
Happy New Year
May we all have a vision now and then
Of a world where every neighbour is a friend
Happy New Year
Happy New Year
May we all have our hopes. Our will to try
If we don't we might as well lay down and die
You and I
Lirik lagu ini menggambarkan kehidupan seseorang yang harus hidup lebih baik, dimulai dari hidup berdamai dengan tetangga bagaikan dengan teman, yang kemudian akan mengalir pada kebaikan ke komunitas dan masyarakat kita. Jangan mengutamakan kepentingan pribadi, atau golongan, kita harus mengutamakan kepentingan kemanusiaan.
Orang harus memiliki harapan atau cita-cita yang perlu dicapai, agar dapat mengarungi kehidupan dengan bersemangat. Letakkan harapan ini setinggi-tingginya, namun yang realistis, artinya target itu masih sanggup dicapai, agar dapat diraih dan tidak menemui kegagalan yang mengakibatkan kita akan frustasi dan merasa rendah diri.
Tahun baru hendaknya harus lebih baik dari tahun yang lama, kita harus terus maju agar tidak tergilas oleh kemajuan zaman. Sekarang era digital, kita harus mampu menyesuaikan diri agar dapat berselancar dengan piawai di tahun yang baru.
Selamat tinggal tahun 2021 (yang masih tersisa dua hari lagi) dan selamat datang tahun 2022. Semoga kehidupan kita bertambah baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H