Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Mengantisipasi Munculnya Delmicron

Diperbarui: 26 Desember 2021   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Covid (sunber: paho.org)

Belum tuntas para pakar kesehatan mempelajari varian Omicron, kabarnya virus sudah bermutasi lagi, kali ini gabungan antara Delta dan Omicron sehingga disebut Delmicron.

Dikatakan bukan varian baru, karena merupakan gabungan varian Delta dan Omicron. Dan kabarnya Delmicron ini ditemukan berkembang di Amerika Serikat dan Eropa.

Varian ini dinilai  berbahaya seperti Delta yang merebak pada April hingga Juni 2021 dan telah merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia dan menular secara cepat seperti sifat varian  Omicron.

Sama halnya dengan Delta, Delmicron juga berdampak parah dan membuat pasien harus mendapat perawatan rawat inap. Sedangkan Omicron selama ini diyakini menyebabkan gejala yang lebih ringan. Meski cukup menular, tetapi tidak menimbulkan gejala yang parah dan harus rawat inap seperti halnya Delta.

Bahayanya Omicron dideteksi dapat menembus vaksinasi.

Apa saja gejala Delmicron?

Karena Delmicron merupakan gabungan virus corona varian Delta dan Omicron, maka sangat  menular (sifat Omicron) dan kuat untuk menyebabkan gejala yang parah (sifat Delta). 

Gejala Delmicron cenderung menunjukkan gejala yang kurang lebih sama dengan varian induknya. Tanda-tanda umum meliputi: batuk yang cukup lama, suhu tinggi, kehilangan pada indera penciuman atau perasa, pilek, sakit tenggorokan dan sakit kepala.

Jadi, hindari bepergian selama libur Nataru, dan tetap waspada serta menjalankan prokes, yaitu selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, mengurangi aktivitas menghindari kerumunan dan menghindari makan bersama. 

Salam sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline