Ditengah gaduhnya akibat tersingkirnya pasangan ganda campuran di cabor bulu tangkis olimpiade Tokyo 2020 dan majunya dua ganda putera dan satu ganda puteri ke babak perempat final serta dua tunggal putera dan satu tunggal puteri ke babak perdelapan final, diam-diam tapi pasti cabor angkat besi kembali mempersembshkan satu medali perunggu pada pesta olahraga olimpiade Tokyo 2020.
Setelah beberapa hari lalu, Windy di nomor 49 kg dan Eko Yulia di nomor 61 kg mempersembshkan medali, hari ini giliran lifter Rahmat Erwin Abdullah yang berhasil menambah koleksi medali olimpiade Tokyo 2020. Lifter Rahmat yang berusia 20 tahun itu meraihnya pada nomor 73 kg putera.
Tokyo International Forum, tempat pertandingan cabor angkat besi diselenggarakan menjadi saksi saat Rahmat berhasil membukukan total angkatan 342 kg. Total angkatan ini diperoleh dari hasil mengangkat beban 152 kg di snatch dan 190 kg di clean and jerk.
Pada angkatan snatch, Rahmat melakukan tiga percobaan dan berhasil mengangkat beban 142 kg, 147 kg, dan 152 kg. Pada clean and jerk Rahmat mampu mengangkat beban 180 kg dan 190 kg.
Jatah medali emas dimiliki oleh Lifter Tiongkok, Shi Zhiyong dengan total angkatan 364 kg. Medali perak direbut oleh Lifter Venezuela, Julio Ruben Mayora Pernia dengan total angkatan 346 kg.
Hingga hari ini, cabor angkat Besi telah mempersembshkan 1 medali perak dan 2 medali perunggu, nqmun urutan perolehan medali sementara Indonesia justru turun dari posisi ke 37 kemarin ke posisi 39, karena tergusur oleh negara lain yang berhasil mendulang medali emas.
Kabarnya, telah diketemukan doping pada atlet Tiongkok yang meraih medali emas nomor 49 kg. bila hal ini terbukti dan Komite Olimpiade International (IOC) Tokyo 2020 menarik medali emasnya, maka Windy berpeluang meraih medali perak.
Terima kasih pahlawan olahraga Indonesia melalui cabor angkat besi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H