Pada pertandingan tunggal puteri olimpiade Tokyo 2020, ada angin segar bagi kontingen Indonesia. Pagi ini, pebulu tangkis Mariska Tunjung berhasil memuncaki groupnya, setelah berhasil menumbangkan pebulu tangkis Belgia, Lianne Tan, dengan skore 21-11, 21-17.
Meski pertandingan cukup alot, Mariska dapat menempatkan pukulan terarah sehingga menyulitkan pemain Belgia ini. Mariska dapat menjadi juara group setelah sebelumnya mengalahkan tunggal Myanmar, Thet Htar. Pada babak perdelapan final dengan sistem gugur ini, Mariska akan menghadapi salah satu runner up group berdasarkan undian yang akan dilakukan setelah pertandingan babak penyisihan tunggal puteri berakhir.
Perjuangan Mariska masih panjang dan terjal, namun dia sudah memiliki modal awal yang baik dengan mampu menjadi juara group yang tentu akan memompa semangatnya dalam berburu medali olimpiade Tokyo 2020.
Berlawanan dengan berita gembira atas kemenangan Mariska, ternyata tidak dapat diikuti oleh pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen / Melati. Meski dapat melaju ke babak perdelapan final, setelah menjadi runner up group, Praveen / Melati tidak berhasil membendung pasangan ganda campuran Tiongkok, Cheng / Huang. Praveen / Melati harus menyerah dari Cheng / Huang 17-21, 15-21.
Sepanjang dua babak, pasangan Tiongkok yang merupakan juara dunia ini mampu tampil solid dan susah ditembus pertahanannya oleh pasangan Indonesia. Tiap babak Cheng / Huang selalu melaju lebih awal dan selalu meninggalkan Praveen / Melati dalam pengumpulan angka.
Karena mulai babak perdelapan final menerapkan sisten gugur, maka tersingkirlah pasangan ganda campuran Indonesia dalam persaingan perebutan medali.
Harapan kontingen Indonesia masih terbuka untuk partai tunggal putera. Sore nanti Jonathan Christie akan menghadapi Loh Kean Yew dari Singapura. Sedangkan Antonius Ginting akan menantang Sergery Sirant dari ROC.
Dua pasangan ganda putera dan satu pasangan ganda puteri sudah memastikan diri masuk babak perdelapan final.
Selamar berjuang atlet-atlet bulu tangkis Indonesia, semoga mampu menciptakan tradisi emas di cabor bulu tangkis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H