Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Quo Vadis Liga Super Eropa (ESL)?

Diperbarui: 23 April 2021   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Piala ESL (sumber: record.co.uk)

Dunia sepakbola Eropa gempar. Terjadi perselisihan yang memanas antara para pendukung tim  dan pemilik klub sekaligus penyandang dana klub sepakbola di Eropa. Yang paling kebakaran jenggot adalah para pengelola liga Champions (UEFA) yang sekaligus mengkoordinir Liga Eropa.

Pasalnya pada tanggal 19 April 2021 pemilik Real Madrid  bersama 12 klub elit dari Inggris, Italia dan Spanyol memproklamirkan Liga Sepakbola Super Eropa yang akan memulai pertandingan  pada awal Agustus 2021. Kedua belas klub itu adalah Manchester United, Manchester City, Chelsea, Liverpool, Arsenal, Totenham Hotspur (Inggris), Real Madrid, Atletico Madrid dan Barcelona (Spanyol), serta AC Milan, Internazionale Milan dan Juventus (Italia).

Alasan pembentukan Liga Super Eropa ini disebabkan para pemilik klub sepakbola mengalami kerugian finansial saat harus bertanding tanpa penonton pada musim pandemi pada Liga Champions dan Liga Eropa. Itulah sebabnya mereka merubah konsep pertandingan dengan hanya melibatkan 20 klub elit dengan komposisi 15 klub pendiri ditambah 5 klub berdasar prestasi.

Pengelola Liga EUFA langsung mengeluarkan ancaman bahwa klub sepak bola yang mengikuti Liga Super Eropa akan dikeluarkan dari Asosiasi Sepakbola Eropa yang otomatis dilarang merumput pada Liga Champions dan Liga Eropa, juga pemainnya dilarang mengikuti kejuaraan sepakbola dibawah EUFA dan FIFA (Piala Dunia Antar Klub), serta para pemainnya dilarang mewakili tim kesebelasan negaranya, misal pada Piala Dunia.

Alasan dari pengelola EUFA peluncuran Liga Super Eropa ini akan menurunkan citra piala Champions dan piala Eropa,  tidak menerapkan 'fair play' karena adanya 15 klub elit yang otomatis boleh berlaga pada piala ESL dan seolah membawa semangat olahraga ke bisnis semata, kata lainnya klub yang sudah kaya akan semakin kaya.

Delapan klub lainnya yang sudah dipastikan akan bergabung adalah Bayern Muenchen, Schalke04  dan Eintracht Frankfurt (Jerman), Paris Saint German dan Olympique Lyon (Perancis), Zenit Saint Petersburg (Rusia), Everton (Inggris) serta Napoli (Italia).

Sistem pertandingan ke 20 klub akan dibagi menjadi dua pool dengan sistem pertandingan home and away. Juara 1,2 dan 3 masing-masing pool ditambah dua klub yang memenangi laga antara juara 4 dan 5 masing-masing pool. Ke delapan klub ini masuk ke dalam babak perempat final yang menggunakan sistem gugur. Hingga muncul empat klub di semi final dan dua klub di partai final. Issuenya hadiah Liga Super Eropa ini besarnya hampir 4x besar hadiah Piala Champions.

Namun tiba-tiba muncul berita mengejutkan 6 klub pendiri asal Inggris (Manchester United, Manchester City, Chelsea, Arsenal, Liverpool dan Totenham Hotspur) menyatakan mengundurkan diri dari Liga Super Eropa pada tanggal 21 April.

Apakah Liga Super Eropa akan tetap berlanjut dengan mundurnya ke 6 klub asal Inggris ini? Apakah nama Super masih layak disandang dengan mundurnya 6 klub elit sepakbola Inggris ini? Siapa 6 klub yang layak menggantikan ke 6 klub asal Inggris ini? Bagaimana nasib piala Champions dan piala Eropa bila piala ESL tetap digelar? Eropa memang gudangnya klub elit, paling tidak ada tujuh negara kampiun yakni Inggris, Jerman, Italia, Spanyol, Perancis, Rusia, dan Belanda.

Berita terakhir, dikabarkan Barcelona juga ikut mengundurkan diri. Sehingga pengelola Liga Super Eropa menyatakan proyek ESL sementara ditangguhkan.

Mari kita tunggu saja hasil akhir persaingan bisnis dalam dunia olahraga sepakbola Eropa ini. Semoga kita masih bisa menikmati laga pertandingan sepakbola berkelas. Salam olahraga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline