Apakah setiap bulan Anda sudah rajin membuat pengaturan keuangan? Membuat pengaturan keuangan bukan berarti Anda tergolong pelit, melainkan guna mengevaluasi apakah pengeluaran keuangan tiap bulan sudah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.
Pada bulan-bulan biasa, Anda bila sudah terbiasa membuat anggaran, maka setelah menerima gaji, Anda harus sudah memasukkan uang ke amplop sesuai posnya. Misal untuk pembayaran kredit rumah, pembayaran kredit mobil, pembayaran listrik / air / gas, pembayaran iuran keamanan / sampah, asuransi, belanja bulanan, pembayaran uang kuliah / sekolah, wisata / hangout / hiburan, beaya transportasi, sedekah / donasi, tabungan, gaji ART / sopir / tukang kebun dan pos-pos lainnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing keluarga.
Atau bila Anda tergolong orang yang melek komputer, Anda tidak perlu menggunakan amplop, cukup membuat tabel isian sesuai posnya. Anda tinggal membuat kolom anggaran, realisasi dan plus-minus. Kolom plus-minus maksudnya, bila realisasi lebih besar dari anggaran, termasuk minus, sedangkan bila realisasi lebih kecil dari anggaran tergolong plus.
Pada bulan berikutnya, otomatis Anda sudah dapat melihat pengeluaran sesuai anggaran atau surplus atau minus. Bila posisinya minus, Anda harus mengevaluasi bersama pasangan hidup Anda guna menyusun anggaran bulan berikutnya yang lebih realistis. Bila. masih plus ya alhamdulilah.
Berbekal pengalaman membuat pengaturan keuangan tiap bulan, bila bulan Ramadan datang, Anda tinggal menyesuaikan atau menambah pos sesuai kebutuhan bulan Ramadan. Misal, belanja takjil, belanja kue Lebaran, pengeluaran mudik (bila bukan era pandemi), belanja Lebaran, THR ART / sopir / tukang kebun, zakat/ fitrah dan kebutuhan lainnya. Tapi jangan kawatir, bila Anda tergolong pekerja, Anda akan menerima Tunjangan Hari Raya atau gaji ke 13. Bila Anda bukan pekerja atau karyawan, berart ada pengeluaran ekstra pada bulan Ramadan, maka Anda harus membuat anggaran lebih cermat.
Perkiraan yang biasanya akan membengkak adalah belanja takjil, Anda harus mengaturnya sedemikian rupa agar jangan melebihi anggaran makan siang Anda. Anggap saja anggaran makan pagi sama dengan anggaran untuk makan sahur dan anggaran buka puasa sama dengan anggaran makan malam. Bila menu buka puasa mau lebih spesial, maka hati-hatilah saat menentukan anggaran untuk takjil. Biasanya anggaran takjil sering berlebihan. Karena selain kolak, kadang ada es campur, sebaiknya pilih salah satu. Juga menu buka Puss harus diatur agar jangan berlebihan. Cukup buka puasa sekali seperti makan malam, jangan menambahkan makanan setelah selesai shalat taraweh.
Juga pengeluaran Lebaran perlu diatur sedetail mungkin, pembelian baju, sepatu, daring atau gamis Baru perlu disesuaikan dengan kemampuan keuangan. Bila sudah minus, sebaiknya pakailah pakaian lama asal bersih. Jangan biasakan berhutang, menggunakan kartu kredit tak terkendali atau pinjam ke pegadaian. Karena bulan Ramadan dan Lebaran, Anda dan keluarga merayakan bulan suci jadi justru jangan terjebak dengan hutang.
Bila Anda dapat membuat anggaran yang realistis, diharapkan Anda Akan merayakan Lebaran dengan bahagia dan melewati bulan Ramadan dengan hati lega. Ingalah selalu peri bahasa lama "jangan lebih besar pasak daripada tiang".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H