Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

"Master Tree Grower" Pelatihan bagi Petani Kayu

Diperbarui: 15 April 2021   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Master Tree Growr (sumber: beyond.subsistence.org.au)

Selama ini para petani kayu pada umumnya bersikap pasif. Pola tanam yang dipahaminya hanya tanam, lalu ditinggal dan datang lagi untuk memanen hasilnya.

Melihat pola tanam yang dinilai kurang tepat ini, kiranya perlu dicarikan pola pelatihan yang tepat. Untunglah Rowan Reid, B. Forest Sci.M Forest Sci, seorang dosen dari University of Melbourne, Australia telah memperkenalkan pola pelatihan yang diberi jejuluk "Master Tree Grower (MTG)". Rowan Reid tadinya juga seorang petani kayu dan pendiri Otway Agroforestry Network.
Pola pelatihan yang diberikan oleh Rowan Reid yang telah memiliki pengalaman mengajar selama 20 tahun ini mewajibkan petani kayu menerapkan pola menanam dan memelihara pohon sesuai dengan permintaan pasar kayu.

Pelatihan memerlukan waktu 3-4 hari yang meliputi pemberian materi pembelajaran, diskusi, praktek pengurutan dan pemeliharaan pohon, kunjungan kepada industri kayu dan mengevaluasi kemajuan petani kayu.

Pelatihan "Master Tree Grower" dikembangkan di Australia 1996, proyek pelatihan ini merupakan kerjasama Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi KLHK RI dengan ACIAR (Australian Centre for International Agricultural Research). Tahun 2012 diperkenalkan di Uganda dan Nigeria., di benua Afrika. Di Indonesia kegiatan penelitian Enhancing Community Based Commercial Forestry (CBCF) pada 2016-2021, dan telah melaksanakan pelatihan di enam Kabupaten yakni di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi D.I. Yogyakarta,  Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten  Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.


Lokasi pelatihan di Kabupaten Lampung Selatan telah dilakukan di dua desa, yakni desa Budi Lestari Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung tanggal 28-30 Oktober 2018 dan desa Sri Kulon, Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung tanggal 28-30 November 2019. Peserta pelatihan sebanyak 30 orang setiap desa dengan usia petani kayu dari 22-62 tahun.

Bahkan saat pandemi Covid-19 mencekam dunia  telah dilakukan pelatihan "Master Tree Grower" pada tanggal 22-25 September 2020 di Makassar. Yang dihadiri oleh 25 Petani yaitu 10 petani dari kelurahan Benjala, 10 petani dari  Kecamatan Boton Bahari, Kabupaten Bulukumba dan 5 penyuluh kehutanan KPH Jeneberang II.

Metode Pelatihan

Sebelum pelatihan diukur terlebih dulu prosentase pemahaman dan pengetahuan mengenai topik peluang pasar, pengukuran pohon,  jenis dan kualitas bibit, membangun tegakan penjarangan dan pemangkasan, pemanenan dan pemahaman tentang pasar kayu, serta manfaat lain pohon. Petani kayu yang memiliki prosentase pemahaman tertinggi agak baik 42,14% dan setelah pelatihan prosentase pemahaman tertinggi lebih baik menjadi  47,14%.

Pelatihan dilakukan dengan mengekplorasi berbagai alasan petani menanam pohon, lalu disampaikan materi tentang apa yang dibutuhkan pasar yaitu kualifikasi kayu (ukuran dan kualitas) yang diperlukan industri pengolahan kayu, dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang pengukuran log pohon dan hutan untuk memprediksikan pertumbuhan dan volume kayu yang akan dihasikan, setelah masalah tegakan dipahami disampaikan materi tentang pengelolaan pohon agar menghasilkan kayu yang  sesuai dengan harapan petani kayu dan permintaan industri, dan terakhit mengekplorasi berbagai keputusan individual petani kayu dan tanggung jawab atas tindakannya dalam mengelola hutan rakyat.

Pelatihan MTG (sumber: beyond.subsistence.org.au)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline