Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Overthinking, Ciri dan Cara Mengatasinya

Diperbarui: 22 Maret 2021   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Overthinking (sumber: warungsatekamu.org)

Tiap manusia memiliki sikap yang berbeda-beda. Ada yang berpikir secara sederhana, namun ada juga yang berpikir terlalu rumit hingga terkesan berlebihan. Sikap terakhir ini sering disebut sebsgai "overthinking".

Misalnya, seseorang yang tiba-tiba dipecat dari tempat kerjanya, dia berpikir tak henti-henti, apa penyebab dia dipecat, apa kesalahan yang telah dilakukannya, apa yang harus dilakukan selama tidak bekerja, bagaimana harus menafkahi anak dan isterinya dan puluhan pertanyaan yang terus berputar di benaknya dari waktu ke waktu.

Sikap ini berakibat orang ini jadi pemurung  karena tidak fokus mencari solusi. Dia hanya merenungi nasibnya tak henti-hentinya. Akibatnya dia dihinggapi rasa cemas hingga berakibat sulit tidur. Akibat lainnya dia terus menerus menyalahkan dirinya sendiri sehingga sulit membuat keputusan baru. Sikap berpikir terus menerus dan berulang-ulang ini dapat memicu stress bahkan bila berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan jiwa seperti depresi.

Selain mengganggu kesehatan jiwa, overthinking juga dapat menyebabkan menurunnya performa kerja, menghambat aktivitas kerja sehari- hari dan menyebabkan emosi tidak terkendali.
Apa yang harus Anda lakukan bila Anda merasa sudah terjebak pada kondisi overthinking?

Coba atasi dengan cara sebagai berikut:

- belajar pasrah pada keadaan yang terjadi. Syukuri saja keadaan yang sudah Anda miliki.

- cobalah mengalihkan perhatian dari problem yang sedang Anda hadapi.

- cobalah memikirkan masalah sederhana satu per satu. Lalu cobalah memasang target untuk menyelesaikan masalah yang sederhana guna menumbuhkan kepercayaan diri Anda.

- keberhasilan meski kecil harus Anda akui sebagai prestasi guna menumbuhkan rasa percaya diri.

- cara lain mencari orang yang lebih lemah daripada Anda, cobalah membantu mereka. Keberhasilan Anda membantu mereka akan mengembalikan rasa percaya diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline