Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Gowes Juga Harus Pakai Etika

Diperbarui: 19 Maret 2021   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersepeda (sumber: celebrity.okezone.com)

Olahraga bersepeda atau yang dikenal dengan istilah gowes sebenarnya sudah lama digemari masyarakat. Hanya saja hobi ini timbul tenggelam, saat sedang banyak peminatnya menjadi trend gaya hidup. 

Bahkan sebelum tahun 2000 olahraga ini pernah jadi trend, lalu meredup. Kemudian menjadi trend kembali pada periode 2010-an dengan banyaknya acara fun bike namun masih bersaing dengan acara fun run dan fun walk. 

Olahraga ini booming kembali pada mid 2020 saat manusia dipaksa berdiam di rumah saja akibat berjangkitnya pandemi Covid-19. Keinginan berolahraga agar mendapat paparan sinar matahari sekaligus kerinduan menghirup udara di luar rumah membuat olahraga bersepeda menjadi pilihan. 

Apalagi muncul trend untuk unjuk gengsi bila mampu bersepeda dengan merek bergengsi, hingga sepeda merek tertentu diburu orang demi mencitrakan gengsinya. 

Selain itu juga mulai muncul klub-klub bersepeda yang sering mengadakan event bersama, bahkan beberapa toko sepeda memfasilitasi dengan Event Organuzer untuk mengadakan tour gowes. Contohnya, Gowesta atau Gowes Pariwisata di Salatiga dengan jalur pedesaan yang eksotis.

Bersepeda atau gowes karena harus dilakukan di luar rumah, tepatnya di jalan raya maka harus mematuhi etika. Apalagi saat ini sedang berjangkit pandemi Covid-19, maka hendaknya pesepeda mematuhi beberapa etika tak tertulis. 

Guna menghindari diri terpapar Covid-19, hendaknya pesepeda tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak. Khususnya pada saat berkumpul di titik start maupun di garis finish karena umumnya terbentuk kerumunan. 

Sebelum mempergunakan sepeda, hendaknya diperiksa dulu agar tidak mengalami masalah di perjalanan, khususnya tekanan angin pada ban sepeda, rantai, pedal dan sadel. Semuanya harus dalam kondisi baik.

Bagi pesepeda sendiri hendaknya mengenakan helm untuk melindungi kepala bila terjatuh, lebih baik lagi bila dilengkapi pelindung lutut bagi mereka yang sudah cukup berusia lanjut. 

Saat bersepeda sebaiknya jangan sendirian, minimal berdua lebih baik lagi bila dalam sebuah kelompok. Hal ini guna berjaga-jaga bila Anda mengalami kecelakaan atau cedera ada yang memberikan pertolongan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline