Lihat ke Halaman Asli

Sutiono Gunadi

TERVERIFIKASI

Blogger

Di Gerbong Kotaku, Purwakarta

Diperbarui: 13 Maret 2021   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patung menong (sumber: direktori-wisata.com)

Purwakarta, adalah nama sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat. Orang yang kurang memahami geografi Indonesia sering keliru dengan kota di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah yakni Purwokerto.

Agar tidak terjadi 'mis leading', Koteka Talk ke 26 hari ini sengaja menampilkan topik "Wonderful Indonesia: Purwakarta Istimewa" dengan menghadirkan Acep Yuli Mulya, Kabid Pariwisata Disporaparbud Kabupaten Purwakarta dan Mira Habibah Sekretaris komunitas Warga Kota / Kompasianer Purwakarta. Sebagai moderator Ony Jamhari, admin komunitas Koteka.

Logo Purwakarta Istimewa (sumber: Apk.tools)

Acep tampil di laman zoom dengan latar belakang seperangkat gamelan Sunda. Acep sebagai Kabid Pariwisata pada Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta bicara banyak mengenai potensi wisata di Kabupaten Purwakarta. Saat memasuki wilayah kabupaten Puwakarta, Anda akan disambut oleh gapura dengan patung Menong. Menong adalah patung wanita ikon Kabupaten Purwakarta.

Acep (dok: Koteka)

Kabupaten Purwakarta yang terletak diantara kota Jakarta dan Bandung, memudahkan Anda mencapai Purwakarta, yang terdekat melalui bandara Husein Sastranegara, Bandung atau melalui bandara Soekarno Hatta di Tangerang-Jakarta.

Beberapa destinasi wisata andalan Kabupaten Purwakarta adalah Bale Indung Rahayu, museum wayang dan topeng Sunda, Waduk jatiluhur, Kampung Tajur dengan suasana tatar Sunda yang masih asli, Situ Wanayasa, Sentra keramik Plered, Giri Tirta Kahuripan yang dikelola swasta, dan Taman Air Mancur Sibaduga.

Kabupaten Purwakarta memiliki kontur tanah berupa daerah dataran rendah dan tinggi. Kuliner khas Purwakarta adalah Sate Maranggi yang tidak menggunakan sambal kacang, simping kuliner dari tepung beras, dan manisan pala.

Mira Habibah (dok: Koteka)

Sebagai nara sumber kedua ditampilkan Mira Habibah dari Warga Kota. Latar belakang pemilihan nama Warga Kota adalah Keluarga Purwakarta. Dengan jumlah anggota baru 26
orang, komunitas yang tergolong 'newbie' ini berhasil menyeruak sebagai 5 besar.komunitas Kompasianer teraktif pada tahun pandemi 2020. Komunitas Warga Kota sekarang dipimpin oleh
 Ofi Gumelar sebagai Ketua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline