Tulisan ini adalah pengalaman pribadi sebelum memasuki masa pensiun. Saya selalu fokus saat bekerja, bahkan tidak kenal waktu. Kadang kala hari libur atau akhir pekan bahkan hari Minggu sering diminta masuk ke kantor, gara-gara boss baru kembali dari luar negeri. Jadi, ceritanya saya tengah nonton film di gedung bioskop tiba-tiba boss menghubungi via ponsel dan minta saya datang ke kantor. Jadi batal nonton dan rapat sampai malam hari.
Guna menyeimbangkan kondisi kerja yang super gila ini, saya selalu mengimbangi dengan memanfaatkan libur panjang atau akhir pekan yang disambung dengan harpitnas, tentunya dengan mengambil hak cuti. Liburan sekitar 4-5 hari dapat mengunjungi daerah-daerah di seluruh Indonesia yang dapat dijangkau dengan pesawat udara atau perjalanan darat dengan kereta api ke daerah-daerah di pulau Jawa, kalau dapat tiket pesawat udara boleh juga ke luar negeri yang tidak terlalu jauh, negara Asean (Singapore, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina) atau Australia, di luar negara Asean bisa ke Hong Kong atau Macao. Termasuk Malaysia Timur yakni Kuching, namun belum sempat mampir ke Brunei. Mengunjungi daerah-daerah di sekitar kota Jakarta juga bisa jadi sarana liburan juga, asal dilakukan dengan jalan kaki, jadi bisa blusukan.
Tiket biasanya ssya beli secara daring, juga hotel yang selalu saya pilih yang letaknya di sentral, sehingga seluruh kawasan bisa dijangkau dengan mudah.
Hampir seluruh provinsi di Indonesia sudah saya kunjungi, kecuali provinsi baru seperti Sulawesi Barat, Maluku Utara dan Kalimantan Utara. Seluruh provinsi di pulau Sumatera bahkan sudah pernah dikunjungi, termasuk Kepri dan Kep Babel, titik nol di Sabang, Pulau We (Barat) sudah pernah dikunjungi. Yang belum sempat didatangi titik nol di ujung Timur (Papua dan Papua Nugini) hanya sampai di Jayapura saja, ujung Utara di Pulau Miangas Sangir Talaud, hanya sampai ke Manado dan Bitung saja dan ujung Selatan di perbatasan Timor Barat dan Timor Leste.
Kunjungan ke seluruh penjuru nusantara dan negara Asean ditunjang oleh tour yang diselenggarakan oleh Kelana Rasa pimpinan pakar kuliner Arie Parikesit. Sedangkan untuk wisata mengenal kota Jakarta ditunjang oleh Wisata Kuliner Jakarta pimpinan Ira Lathief.
Selama liburan saya mengeksplorasi budaya sekaligus kuliner khas di tempat yang dikunjungi.
Dulu sebelum komunikasi lancar, liburan masih diliputi perasaan was-was, sehingga harus terganggu mencari warung internet, untuk membaca dan menjawab surat elektronik. Kini setelah komunikasi lancar dengan ponsel cerdas kemanapun tak pernah kawatir karena dengan mudah dapat dijangkau boss atau staf di Jakarta. Bahkan seandainya kantor mengizinkan WFD (Work From Destination) saya siap melakukannya.
Liburan sangat penting karena dapat menghilangkan kejenuhan kerja, stress dan membuat pikiran jadi segar kembali sehingga pulang liburan pasti banyak muncul ide-ide segar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H