Tahun 2020 baru saja berlalu, pandemi memporak porandakan bisnis kuliner. Apalagi saat tiga bulan pertama PSBB, hampir semua rumah makan mati suri karena dilarang menerima pengunjung makan ditempat (dine in).
Saat Kebiasaan Baru dicanangkan, rumah makan sudah bisa sedikit bernafas lega karena sudah boleh menerima pengunjung makan ditempat. Januari 2021 PSBB diperketat lagi meski tidak seketat PSBB tahap awal, namun kapasitas tempat untuk makan ditempat hanya diperbolehkan 25% saja.
Susahnya makan harus membuka masker dan duduk cukup berdekatan. Hal ini yang sering menjadi celah penularan Covid-19. Namun bisnis kuliner harus bergerak terus. Beberapa pakar kuliner atau chef yang sempat ditanya, pada umumnya kesulitan menjawab tren kuliner 2021.
Pada umumnya mereka menjawab hampir seragam bahwa tren kuliner 2021 adalah makanan sehat (healthy food). Itulah sebabnya, Anda tak perlu heran bahwa sekarang mini market yang terserak di dekat perumahan dan perkantoran juga ikut menjual salad buah.
Selain makanan sehat, beberapa pakar kuliner dan chef memprediksikan kuliner lokal akan jadi tren karena dipasarkan melalui jastip via WhatsApp group di perumahan dan kuliner Korea akibat pengaruh drakor Korea yang sedang naik daun jadi tren hiburan.
Pengusaha rumah makan harus mampu memperkuat armada pesan antarnya atau bekerja sama dengan jasa pengantaran makanan daring seperti Go Food dan GrabFood.
Yang makin menggerogoti omzet pengusaha kuliner adalah munculnya semangat untuk memasak sendiri di rumah untuk mengisi waktu saat WFH maupun saat harus di rumah saja.
Ada lima kuliner yang diperkirakan akan menjadi tren karena mendukung makanan sehat yakni:
1. Postbiotic, yang mengandung antioksidan dan menguatkan imunitas akan lebih banyak diminati, seperti kefir, kimchi dan sejenisnya.
2. Microgreens, tanaman sayur hijau yang dipanen sebelum tua, saat masih berusia 10-14 hari saja. Hal ini disebabkan microgreens memiliki nutrisi 40x lebih tinggi bila dibandingkan dengan sayuran hijau yang sudah tua.