Limbah sisa makanan di hotel, rumah makan bahkan dari rumah tangga selalu membuat masalah. Karena sisa makanan ini akan sulit diolah lagi.
Itulah sebabnya kami sejak masa kanak-kanak sudah dididik untuk mengambil makanan secukupnya yang mampu kami habiskan. Perintah dari orang tua cukup jelas dan tegas, setiap makqanan yang diambil harus dihabiskan, agar nasi tidak menangis, karena masih banyak orang di luar sana yang membutuhkan makanan. Jika kami mengambil makanan secukupnya, sisa makanan yang masih bersih masih dapat dibagikan kepada kaum dhuafa.
Tapi makanan yang tersisa di piring tidak dapat diberikan kepada siapapun karena dianggap tidak layak lagi diberikan kepada siapapun. Bahkan satwa seperti kucing dan anjing belum tentu menyukainya.
Pada tiap acara pesta, seminar atau pelatihan di hotel atau gedung pertemuan, penyelenggara yang baik biasanya menyampaikan pemberitahuan agar para tamu atau peserta mengambil makanan secukupnya yang sanggup disantap agar tidak menghasilkan limbah sisa makanan. Khususnya pada sistem buffet, orang sering lapar mata, asal ambil, dan akibatnya banyak makanan tersisa di piring dan terbuang masuk tempat sampah.
Sisa makanan yang masih bersih di atas meja, masih layak dibagikan kepada yatim piatu, atau kaum dhuafa. Sedang sisa mskanan di tempat sampah sudah tidak layak diberikan kepada siapapun.
Bila hotel, rumah makan dan rumah tangga sanggup secara disiplin menyisakan makanan bersih tentu lebih mudah penyalurannya. Jika diperlukan dapat dibentuk badan sosial yang menampung sisa makanan bersih dari hotel, rumah makan dan rumah tangga, khususnya sisa nasi putih. Badan sosial ini menyediakan tempat untuk memasak. Karena dapat dengan mudah diolah menjadi nasi goreng lalu ditempatkan dalam kemasan untuk dapat dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.
Jadi, ingatlah ambil makanan secukupnya yang dapat Anda habiskan. Karena di luar sana masih banyak orang lain yang membutuhkan makanan. Janganlah menyisakan makanan di piring karena akan mubazir dan menjadi limbah yang tidak dapat dimanfaatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H