Tiap minggu paling tidak Kompasiana memberikan panduan atau ide segar sebanyak empat Topik Pilihan agar Kompasianer yang kebetulan sedang kehabisan ide dapat tetap menulis. Bahkan bagi Kompasianer yang mampu mencapai predikat 'Pilihan' karyanya akan dipajang pada deretan 'Tulisan Topik Pilihan', yang tentunya akan mengundang lebih banyak keterbacaan. Bahkan para penulis Topik Pilihan akan diganjar dua kali K-Rewards.
Topik Pilihan ini genrenya beragam dari Politik, Olahraga hingga Gaya Hidup bahkan pernah berupa Fiksi, meski genre Politik paling sedikit, sehingga ada Kompasianer yang menyentil dengan istilah kawatir Kompasiana bangkrut karena genre Politik lazimnya keterbacaannya tinggi.
Topik Pilihan biasanya dipilih berdasar "trending topic" yang sedang memuncak di Google Search atau Twitter. Misalnya sedang hot tentang UU Cipta Kerja, pasti muncul pada Topik Pilihan.
Minggu ini yang termasuk Topik Pilihan sudah muncul tiga, yakni Libur Oktober 2020 (Gaya Hidup), Film Horror Terbaik (Hiburan) dan Maulid Nabi 2020 (Libur Nasional). Biasanya hari Sabtu akan tampil satu Topik Pilihan lagi yang sifatnya ringan. Contoh Topik Pilihan minggu lalu tentang "Girldad Relationship".
Kompasianer biasanya ditantang untuk menuliskan pandangan atau opininya. Bila tentang hal yang sedang trend misal bersepeda, menanam tanaman hias atau beternak ikan, maka Kompasianer ditantang untuk berbagi pengalaman.
Untuk menandai tulisan berasal dari Topik Pilihan biasanya Kompasianer harus menuliskan hash tag sesuai Topik Pilihan pada Label, misal Libur Oktober 2020, MotoGP 2020, UU Cipta Kerja dan sebagainya.
Namun akhir-akhir ini daftar tulisan Topik Pilihan sering kacau balau. Hal ini karena kesengajaan Kompasianer menuliskan hashtag yang sama dengan Topik Pilihan padahal tulisannya sama sekali berbeda dengan Topik Pilihan. Kesengajaan ini dicurigai memiliki dua motif yakni:
1. Ingin tulisannya masuk daftar Topik Pilihan agar keterbacaan naik.
2. Memperoleh K-Rewards ganda karena mesin hanya mendeteksi dari hashtag saja.