Saya tinggal di Tangerang Selatan, provinsi Banten meski tidak seheboh penerapan PSBB jilid 2 yang diluncurkan Gubernur Anies Baswedan, untuk provinsi DKI Jakarta mulai Senin 14 September 2020, sebenarnya berdasarkan SK Gubernur Banten, PSBB di provinsi Banten tetap diberlakukan hingga 27 September 2020.
Di kota Tangerang Selatan mungkin Satpol PP belum segalak Satpol PP di kota Jakarta, namun himbauan kepada warga untuk menerapkan protokol kesehatan terus disosialisasikan melalui spanduk dan poster yang cukup menyolok dan pasti terbaca oleh warga kota Tangerang Selatan. Warga dihimbau untuk selalu mematuhi 3M, yakni Memakai masker, Menjaga Jarak dan Mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
Di rumah
Kami sebagai warga kota Tangerang Selatan yang tergabung dalam komunitas Ketapels (Kompasianer Tangerang Selatan plus-plus pernah membagikan hand sanitizer kepada rumah-rumah ibadat, seperti masjid, gereja, kelenteng, pura dan vihara yang berada di kawasan kota Tangerang Selatan. Tiap hari Jum'at juga ada program Jum'at Berkah yang membagikan nasi kotak kepada kaum dhuafa, seperti pemulung, tukang becak, pengemudi ojol, tukang sayur, petugas kebersihan dan lain-lain.
Kepada orang yang ketemu di jalan dan tidak memakai masker, saya bila masih menyimpan persediaan masker pasti akan membagikan masker agar dikenakan. Tujuannya adalah untuk melindungi orang itu dari penularan Covid-19 juga untuk melindungi saya dari penularan yang sama.
Guna menghindari sakit karena kuang gerak, selama pandemi Covid-19 saya juga tetap rajin berolahraga, baik jalan kaki atau bersepeda, namun selalu berupsya menghindari kerumunan.
Banyak makan makanan bergizi dan selalu memilih menu yang sudah direbus matang dan selalu ditambah dengan anti oksidan melalui konsumsi jamu dan vitamin. Yang penting dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Di kantor
Selain di lingkungan dekat rumah, saya juga sering menegur rekan kerja yang ogah-ogahan memakai masker di kantor. Mereka selalu beralasan susah bernafas bila seharian harus mengenakan masker. Saya selalu memberikan teguran simpatik, dan pada umumnya rekan kerja dengan malu-malu pasti akan memakai kembali maskernya dengan benar.
Selain memakai masker, kantor juga mengharuskan membatasi rapat tatap muka, rapat selalu diupayakan secara virtual dengan aplikasi Zoom, Microsoft Team atau Google Meet, baik untuk rapat internal, maupun rapat dengan client dan vendor. Dengan demikian protokol kesehatan menjaga jarak telah diterapkan.
Di depan kantor juga disediakan wastafel portabel agar karyawan atau tamu dapat mencuci tangan dengan sabun sebelum memasuki ruangan kantor atau setelah memegang handel pintu atau pegzngan tangga. Selain wastafel portabel juga disediakan hand sanitizer pada beberapa posisi strategis yang mudah diakses. Sebelum memzsuki ruangan kantor, petugas keaman kantor selalu memerika suhu badan karyawan dan tamu dengan thermo-gun.